Duduk bersila. Coba kamu tarik nafas yang dalam. Lalu pejamkan mata …. Tanyakan pada dirimu sendiri:
Mengapa kita sibuk mencari ketenangan pada orang lain? Untuk apa mencari kedamaian di rumah orang lain? Sementara kita, tidak sungguh-sungguh memperlakukan jiwa dan raga kita. Kita punya warisan yang hebat, berupa jiwa dan raga kita sendiri. Sayang, kita sering merasa asing dan main-main saja. Pada jiwa, pada raga kita sendiri.
Ambillah wudhu, tegakkan sholat dengan sungguh-sungguh. Kenali Tuhanmu. IInsya Allah, kita akan temukan ketenangan dan kedamaian yang sebenarnya. Seperti yang kamu mau …
Manusia, kita ini, terlalu mudah merasa gundah. Galau, stress gak karuan. Apa sebabnya sih? Terlallu mmudah putus asa atas apa yang tidak mampu dicapainya. Terlalu mengeclkan ikhtiiar dan doa. Terlalu ingin dengan hasil yang instan. Sementara proses dianggap hal sepele. Kalau saja kiita tahu, justri diri kita sendiri yang sering menjad pangkal kerisauan. Merasa sudah usaha, sudah macam-macam, sudah ini sudah itu. Sayang kita lupa, keputusan tidak berada di tangan manusia.
Kata Orang Jawa, “Manunggaling Kawula Lan Gusti”. Itu artinya, kita hanya wajib mencapai harmoni pada jiwa dan raga kita, selebihnya serahkan saja kepada Gusti Allah.
Terus, apa hubungannya dengan DUDUK BERSILA?
Sabar dulu. Nanti dijelaskan kok.
Ayukk, kita sadari bahwa setiap manusia pasti punya EGO. Dan EGO itu, ada yang dapat dikendalikan. Ada juga EGO yang tidak dapat dikendalikan. EGO manusia itu cenderung menguasai sifat, nafsu, dan emosi. EGO itu sifatnya panas. Mudah berubah menjadi amarah, benci, meremehkan orang. Bahkan EGO sering menjadi sumber fitnah.