Aku (tak lagi) menulis …
Karena aku tak mampu lagi  mengatakan semua hal.
Tapi hanya ingin menuliskan kata-kataku.
Agar aku mengerti bahwa semua itu benar.
Aku (tak lagi) menulis …
Karena menulis makinmembuatku terdiam dan menikmati kubangan hidup ini.
Karena menulis, aku tidak ingin menolong mereka yang melarikan diri dari kubangan-nya sendiri.
Maka, aku katakan “Aku (tak lagi) menulis …
Karena aku, adalah yang aku pikirkan, bukan apa yang aku rasakan.
Kini, aku tetap menulis … Karena menulis
Aku sedang bercerita kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.