Serem gak sih, kalo kita merasa tahu banyak? Seolah orang lain salah semua. Yang bener kita doang. Seremmm ahh. Lama-lama, kita dong yang nentuin orang masuk surga atau neraka? Lha, kita manusia apa Tuhan?
Udah ahh, kita gak usah sok tahu banyak. Kalo tahu banyak pun, terjun aja langsung dan bikin masalah yang ada biar selesai. Biar kisruh gak berkepanjangan. Biar beres semuanya. Ini bukan apatis, tapi buat ngingetin aja. Kalo tahu banyak, turun tangan dong diselesaikan. Itu lebih baik.
Jangan gara-gara beda pendapat sama kita, orang lain disalahin melulu. Ngambek, nesu, dendam yang gak berkesudahan. Atau kebakaran jenggot. Biasa saja itu lebih baik. Toh, semua ada batasnya kok.
Sungguh, dari apa yang kita katakan. Atau yang kita lakukan. Karena kita tidak banyak tahu. Alias dikit saja. Kita tidak tahu banyak. Tentang apapun. Soal apa aja.
Maka kata Surat An-Najm, “Janganlah kamu menganggap dirimu suci; Dia-lah yang paling tahu tentang orang yang bertakwa”. Yukk, sudahi merasa tahu banyak. Lebih baik merasa tahu sedikit. Dan tetaplah istiqomah hingga kiamat tiba.