Dalam studi Hubungan Internasional terdapat teori Konstruktivisme, teori tersebut menyoroti bahwa dunia tidak hanya dibentuk oleh kekuatan material, tetapi juga oleh ide, identitas, dan norma yang dianut oleh negara dan aktor global lainnya.
Teori Konstruktivisme muncul pada akhir 1980-an sebagai respon terhadap dominasi Realisme dan Liberalisme. Dipelopori oleh akademisi seperti Alexander Wend, Konstruktivisme menantang pandangan bahwa hubungan internasional hanya ditentukan oleh kekuatan material seperti militer atau ekonomi.
Konstruktivisme dalam pandangan Alexander Wend (1992) menjelaskan bahwa setidaknya tiga komponen tentang struktur sosial dalam konsep Konstruktivisme yaitu: pengetahuan bersama, sumberdaya material, dan praktik.
- Pengetahuan bersama (shared knowledge) adalah konsep yang menggambarkan pemahaman, keyakinan, dan norma yang dimiliki bersama oleh negara-negara atau aktor-aktor internasional.
- Sumberdaya material adalah benda atau objek fisik yang memiliki makna dalam konteks sosial yang dibangun oleh aktor-aktor dalam sistem internasional. Wend menekankan bahwa nilai dari sumberdaya material berupa senjata, teknologi, atau kekayaan alam.
- Praktik merupakan hasil dari konstruksi sosial yang diciptakan oleh interaksi antaraktor, praktik ini membantu membangun realitas sosial dan hubungan antaraktor dalam sistem internasional.
Terdapat dua gagasan inti teori Konstruktivisme dalam studi Hubungan Internasional:
Pertama, Konstruktivisme percaya bahwa struktur-struktur yang menyatukan umat manusia lebih ditentukan oleh shared ideas atau gagasan bersama, gagasan bersama adalah konsep kunci yang menjelaskan bagaimana norma, nilai, dan pemahaman kolektif membentuk perilaku negara dan aktor internasional.
Kedua, Konstruktivisme juga percaya bahwa identitas dan kepentingan aktor lebih ditentukan oleh shared ideas dari pada faktor-faktor alam, dimana tindakan aktor tidak semata-mata ditentukan oleh motif, alasan dan kepentingan mereka saja, namun dibentuk oleh interaksi antar individu dalam struktur ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H