Mohon tunggu...
Syarief Budi Aji[SBA]
Syarief Budi Aji[SBA] Mohon Tunggu... lainnya -

Rakyad sejati yang golput dan ingin mewujudkan tatanan Negara adil dan makmur berdasarkan firman Tuhan. Tidak punya aji mumpung dan ikut-ikutan. Dan berkeyakinan; Bahwa manusia pilihan Tuhan berbeda dengan manusia pilihan rakyat yang cuma ikut-ikutan memilih. \r\nSumber mulya,Talisayan, Berau, KALTIM.

Selanjutnya

Tutup

Politik

S.B.A Sang Pembawa Perubahan

3 Maret 2012   11:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:34 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harapan hidup damai sejahtera, adil makmur bahagia lahir-batin adalah harapan semua mahluk hidup yang punya perasaan. Khusus nya harapan hidup manusia, di atas dunia. Tak terkecuali yang berprofesi sebagai penggembala bebek atau penggembala traktor. Yang bekerja di tempat becek, atau bekerja di dalam kantor.

Pemerintah, sebagai penyelaras jalan nya keseimbangan peraturan, undang-undang, hukum, kebijaksanaan dan apalah nama lain nya, berperan sebagai pengawas, penengah, dan pembagi.

Pengawas; Dalam arti Pemerintah harus terus mengadakan pengawasan secara kontinyu, baik ke dalam tubuh Pemerintah itu sendiri, atau kepada seluruh keadaan sosial ekonomi masyarakat. Selalu di depan untuk memberi contoh hidup yang selaras dengan setandar hidup yang di ridhoi Tuhan. Ini yang di sebut: Ing ngarso, asung tulodo.

Penengah: Dalam arti; Apabila ada persoalan yang menjurus ke arah konflik, harus bisa menjadi penengah pendamai. Sekaligus menciptakan ide dan suasana damai. Ini yang di sebut: Ing madyo-mangun karso.

Pembagi: Berarti, jangan sampai tumpang-tindih dalam menyelaraskan kesejahteraan masyarakat. Jangan sampi rakyat sebelah kanan berteriak kelaparan, rakyat sebelah kiri terbahak ke kenyangan. Di sini lah peran Pemerintah selaku pembagi. Harus bisa membuktikan bahwa Pemerintah mempunyai arti dan kekuatan untuk membuat keadilan. Dan inilah yang di sebut; Tut wuri-handayani.

Bila menilik,, ideal nya Pemerintahan bangsa, di mana pun di bentuk manusia saya rasa sudah, saat nya sistem Pemerintahan Indonsia di rubah ke arah yang lebih Ideal seperti yang saya gambarkan di atas. Karena Pemerinahan Indonesia saat ini tidak sesuai dengan selogan Ing ngarso-asong tulodo, { Pemerintah harus menjadi contoh di depan masyarakat} Ing madyo-mangun karso[ di tengah harus bisa menjadi pendamai dan penyemangat] Tut wuri-handayani{ di belakang mempunyai kekuatan berkeadilan} .

Tetapi ada tiga syarat utama yang perlu di perhatikan dan di kaji secara benar, kalau memang bangsa ini ingin mewujudkan perubahan. Yaitu sifat, S.B.A.

S : Berarti sadar.Di indonesia bahkan dunia sekalipun kesadaran adalah awal dari segala sesuatu perbuatan. Maka dari itu kesadaran sangat di perlukan, bahkan suatu keharusan bagi orang-orang yang ingin perubahan ke arah yang lebih baik. Karena orang yang tidak sadar dan tidak menyadari amburadul nya persolan bangsa saat ini, atau tidak mau sadar kalau saat ini aturan dan tatanan sistem sudah keluar dari rel { jalur} idealisme, mungkin keadaan seperti sekarang ini adalah syurga bagi diri nya. dan orang semecam itu tidak mungkin punya inisiatip untuk mengadakan perubahan. Alias tidak mungkin memikirkan masalah perubahan.

B: Adalah berbuat benar: setelah kesadaran baru lah ada reaksi atau perbuatan. Dan perbuatan termksud, harus mencerminkan perbuatan orang yang sudah menyadari kekurangan nya atau kesalahan nya. bercermin pada perbuatan-perbuatan yang telah lalu. Jangan mengulangi kebobrokan moralitas diri dan bangsa terus terulang-ulang dan di ulangi lagi. Inilah ciri berbuat benar orang yang sadar.

A:Adalah adil: dari kesadaran dan berbuat benar maka timbulah sikap adil dan agung di mata masyarakat dunia, dan di mata Tuhan. Sehingga kita berharapbisa menjadi bangsa yang di hormati dan di contoh oleh bangsa-bangsa di dunia. Walaupun kita hidup tidak mencari hormat.

Ini hanyalah gambaran saya selaku calon Perubah. Tetapi saya juga tidak menutup kemungkinan bagi siapapun untuk berkreasi dan berimajinasi. Siapa tahu di antara kita ada yang di pilih Tuhan dan memang pantas, di pilih untuk menjadi Sang Pembawa Perubahan.

Salam kompasiana: Syarief Budi Aji{ S.B.A.}

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun