Mohon tunggu...
Syarief Budi Aji[SBA]
Syarief Budi Aji[SBA] Mohon Tunggu... lainnya -

Rakyad sejati yang golput dan ingin mewujudkan tatanan Negara adil dan makmur berdasarkan firman Tuhan. Tidak punya aji mumpung dan ikut-ikutan. Dan berkeyakinan; Bahwa manusia pilihan Tuhan berbeda dengan manusia pilihan rakyat yang cuma ikut-ikutan memilih. \r\nSumber mulya,Talisayan, Berau, KALTIM.

Selanjutnya

Tutup

Politik

konsep membangun negara adil dan makmur [ bagian 2]

16 Desember 2011   04:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:11 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

bagian 1...

Konsep Membangun Negara Adil dan Makmur

BAB 2

DASAR NEGARA

A.Dasar Negara

Negara, di mana pun di bentuk manusia,seberapa luas wilayah teritorial nya,pasti punya dasar Negara”alat”pemersatu negara. Dan alat itu sebenar nya tidak harus berwujud prajurit yang selalu memanggul senjata,dan siap memaksa setiap orang yang berlainan pandangan dalam menjalankan roda pemerintahan. Akan tetapi alat itu harus bersifat mendidik,supaya bisa menyadarkan semua warga penduduk nya. Dan juga supaya keberadaan nya bisa di fahami dan di terima setiap orang. Jangan sampai di beri “pemahaman”yang memang tidak bisa di pahami makna nya,atau”pemahaman pemaksaan”.Maka dari itu dasar negara harus mudah di pahami,mudah di mengerti walau tetap perlu untuk di kaji.

Di kaji supaya paham

Faham supaya sadar untuk bersatu

Bersatu dalam hidup”bernegara di atas dunia

Hidup mencapai cita-cita bersama

Mencapai cita-cita secara sadar dan benar.                                                                      Kalau semua warga masyarakat sudah sadar dalam kebenaran, maka meraka dengan sendiri nya akan bersatu tanpa paksaan. Bersatu dengan pengertian dan kesadaran

Karena”pengertian”menuju”kesadaram”adalah awal ada nya”persatuan”maka”kesadaran”.”persatuan”dan”pengertian”inilah yang di sebut sebagai “dasar negara”.              Atau bisa di susun sebagai berikut; pengertianàkesadaranàpersatuanàbernegaraàmencapai cita-cita. Di sebut  ”Pancasila”

B.Bunyi dasar negara

Pancasila

1.KeTuhanan yang maha Kuasa

2.Derajat manusia di hadapan Tuhan tiada berbeda

3.Persatuan semua bangsa

4.Rakyad menentukanKebijaksanaan,demi menunjang jalan nya keadilan

5.Kebahagiaan adalah hak semua bangsa

C.Pendalaman sila-sila pancasila

1.KeTuhanan yang maha Kuasa

Sila pertama ini adalah sila,atau dasar pertama pengertian. Supaya semua manusia mengerti dengan sesungguh nya dan mengaku dengan sejujur-jujur nya;bahwa kita semua ini di “kuasai” oleh Tuhan.Tuhan lah yang menguasai”jagad raya”dan menguasai semua manusia. Maka dari itu, kita harus patuh untuk menjalankan semua peraturan Tuhan. Karena setiap yang di kuasai,harus patuh kepada yang menguasai.Kalau kita telah mengerti dan mengakui dengan sesungguh nya;bahwa kita ini di kuasai dan di atur Tuhan,maka tidak ada alasan  bagi kita untuk melanggar segala aturan dan tatanan Tuhan. Apa lagi membuat peraturan sendiri.

Lalu timbul pertanyaan; Bagaimana cara Tuhan mengatur kita ..? selaku penguasa kita..?

Ini juga sesuatu yang sangat perlu kita sadari.Tuhan berada dalam”firman”dalam mengatur umat nya [manusia]. Dan firman tertulis dalam kitab suci.Berarti cara Tuhan mengatur kita adalah dengan cara”menurunkan”kitab suci tersebut.

Karena Tuhan berada dalam firman,dan firman berada dalam kitab suci,maka cara kita patuh kepada Tuhan adalah dengan cara mematuhi segala peraturan  yang tertulis dalam kitab suci tersebut

Sebab sila pertama ini adalah”dasar pertama”dari semua dasar berikut nya,maka sila pertama ini bisa di sebut sebagai,”sumber”dari semua dasar.

2.Derajat manusia di hadapan Tuhan tiada berbeda

Sila kedua ini adalah; ”Dasar kesadaran”.Telah di uraikan pada pendalaman sila pertama,bahwa kita ini di kuasai Tuhan,di atur dan di tata Tuhan. Sebagai mahluk yang berakal budi,kita sebagai manusia sudah seharus nya “patuh”kepada segala peraturan Tuhan. Karena kita telah mengerti dengan sesungguh nya. Tuhan adalah penguasa kita,pengatur kita. Kalau kita telah mengerti dan mengakui kekuasaan  Tuhan,tidak kah sudah seharus nya sekarang kita”sadar”, merasa senasib? Sama-sama di kuasai Tuhan , di atur Tuhan. Kesadaran merasa “senasib” inilah yang menjadi ”modal dasar” kita,untuk bersatu. Pengertian nya: karena kita senasib,jangan ada seorang pun yang merasa lebih mulia terhadap orang lain. Dan jangan memberi batasan-batasan peraturan,yang bisa membedakan kita sebagai manusia. Pegawai negri tidak lebih mulia di banding petani. Para gubernur dan para bupati yang suka korupsi,tidak lebih mulia di banding”nelayan miskin”yang hanya punya gubuk di pinggir pantai .Orang yang punya banyak ijazah, belum tentu lebih mulia di banding para kuli. Karena kita “sadar” bahwa kita punya derajat yang sama di sisi Tuhan,maka sudah seharus nya kita justru saling membantu,saling memberi peluang,saling meringankan beban,dan saling mema’afkan apabila ada sedikit kesalahan di antara kita.Jangan malah saling silang,saling memperberat beban orang lain,saling memperbesar masalah kecil,saling menyudutkan dan saling mencari kesalahan orang lain.

Memang ada yang membedakan kita,tetapi,perbedaan ini memang Tuhan yang menentukan. Bukan kita yang menciptakan. Contoh; ada bayi lahir “perempuan”.Maka semua orang akan bilang ”perempuan” bilang dengan sadar. Bila ada bayi lahir “laki-laki”,orang akan bilang dengan sadar pula ”bayi nya laki-laki”.

Maka dari itu kita harus sadar dengan sesungguh nya,kalau kita berbeda,biar Tuhan yang membedakan kita dengan kodrat nya. Jangan kita membedakan kita dengan siasat kita.

3.Persatuan semua bangsa

Sila ketiga juga merupakan dasar lanjutan dari sila pertama dan kedua. Seperti telah kita bahas pada pendalaman sila pertama dan kedua,karena kita mengerti dan mengakui kekuasaan Tuhan,maka kita menjadi”sadar”bahwa kita senasib dalam hidup ini. Akhir nya kita akan bersatu dengan pengertian dan kesadaran.tanpa intimidasi.

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Begitu kata pepatah. Memang,pepatah itu masih tetap “relavan”kita terapkan. Negara manakah yang bisa berdiri tanpa persatuan ,,? Keluarga manakah yang bisa hidup bahagia dengan bercerai..?

Jawaban nya jelas tidak ada

Tida ada sebuah negara mampu berdir dengan tegak,tana persatuann. Berdir saja sulit,apa lagi berjalan untuk membangun,jelas semakin sulit. Akhir nya tidak sampai pada titk cita-cita. Karna tidak mampu berjalan.

Juga tidak ada sebuah keluarga  bisa bahagia,tanpa bersatu. Bersatu untuk damai saja tidak bisa,apalagi bahagi. Itulah sebab nya,persatuan merupakan “dasar”untuk mencapai tujuan . termasuk tujuan berneara di aas dunia.

Tetapi perlu kita simak,bahwa manusia bisa bersatu karena dua sebab atau dua cara. Pertama,karena sadar,kdua karena di paksa atau terpaksa

Andai kita boleh memilih,atau wajib memilih,tentu kita akan memiih cara pertama,tidak usah di todong pucuk pistol,kalau kita sadar bahwa kita senasib dalam hidup,maka kita akan bersatu.

Sebalik nya,bir di taruh dalam moncong meriam ,kalau perasaan kita berbeda,tujuan kita bereda,nasib kita di bat berbeda,tetap ita ogah bersatu. Atau mau bersatu tetapi dengan terpaksa

Itulah sebab nya, sila ketiga ini sangat menekan kan persatuan dengan keesadaran dan jangan memaksa kan sesuatu yang memang tidak bisa di persatukn,tetapi bisa di damaikan.

Contoh: orang islam jangan memaksa orang kristen berhukum pada al-qur’an,atau orang kristen jangan memaksa         orang islam memakai hukum injil.

Karena yang namanya prinsip,keimanan,kepercayaan adalah sesuatu yang hakiki pada dir setiap orang,. Mustahil bisa di persatukan.tetapi bukan berarti tidak bisa di buat amai.

Maka berilah kebebasan kepada semua umat beragama untuk mengikuti hukum kitab suci nya maing-masing. Tetapi  tetap utuh dalam wilayah kedaulatan negara tersebut.hidup dengan rukun dan damai. Karena mereka sadar; biarlah merea memakai kitab sucinya,akuu memakai kitab suciku. Biyarlah mereka berjalan mengikuti jalan nya,aku mengikuti jalan ku. Biarlah mereka mencappai cita-cita nya,aku mencapai cita-cita ku. Akhir nya akan timbul perasaan senasib karena sama-sana di atur Tuhan. Sama-sama di atas dunia,aau di dalam satu wilayah negara. Walau Tuhan dia dan Tuhan kita sebutan nya berbeda.

Tidak bersatu memang,tetapi damai. Tidak sama memang,tetapi serupa . damai karena sadar,serupa dalam perasaan.maka di sebut”persatuan semua bangsa”

Jadila bangsa yang mengerti,bangsa yang sadar,dan bangsa yang bersatu ,untuk mencapai cita-cita bersama

4.Rakyad menentukan kebijaksanaan demi menunjang jalan keadilan.

Sila keempat adalah lanjutan pengertian dari sila pertama,kedua dan ketiga. Maksud  nya;setelah kita mengakui kekuasaan Tuhan ,kemudian kita akan sadar bahwa kita senasib. Maka timbullah persatuan untuk hidup bernegara. Lalu adakah satu negara berdiri tanpa pimpinan...?

Semua negara punya pemimpin,tidak ada satupun negara tanpa ada yang memimpin. Dan pemimpin negara,pasti’punya’kebijaksanaan-kebijaksanaan. Tetapi; kebijaksanaan pemimpin perlu punya”dasar” atau”acuan kebijaksanaan”; supaya pemimpin tersebut tiak mengeluarkan kebijaksanaan yang tidak bijaksana. Maka, seorang pemimpin, harus bisa menempatkan segala permasalahan pada tempat nya atau porsi nya,supqaya tidak terjadi”complain” dalam mengatur negara.

Untuk menjaga supaya tidak terjadi”peraturan yang tidak adil” atau kebijaksanaan yang tidak bijaksana”, maka pemimpin negara”seharus nya” harus orang yang bijaksana atau orang yang adil. Dan orang yang adil inilah yang di sebut”rakyad” atau raja kecil yang adil”.

Raja kecil yang adil,juga bisa di sebut sebagai raja adil. Maka dari itu raja adil atau”pemimpin”adil”punya”hak untuk menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang sifat nya menunjang keadilan. Bukan menetukan keadilan. Karena,”keadilan yang sesungguh nya”adalah keadilan Tuhan. Jadi, sekali lagi yang perlu kita mengerti; raja adil menentukan kebijaksanaan, bukan menentukan keadilan.

Inti nya; walaupun raja adil adalah orang yang adil dalam menentukan permasalahan/kebijaksanaan, tetapi tetap harus”berdasar”pada”kitab suci”

5.Kebahagiaan adalah hak semua bangsa

Sila kelima ini merupakan penutup dari kelima sila pancasila, juga merupakan kelanjutan dari sila pertama,kedua,ketiga dan keempat.

Dan telah di bahas padda pendalaman setiap sila, bahwa tujuan kita bernegara adalah mencapai cita-cita bersama. Yaitu; bisa hidup bahagia dalam negara di atas dunia. Secara seimbang. Bisa hidup adil bisa hidup makmur. Supaya bisa bahagia”dunia akhirat”. Karena hidup”bahagia dunia akhirat” adalah cita-cita”akhir”semua manusia di atas dunia di dalam negara, maka sila kelima ini merupakan sila terakhir dari susunan pancasila.

Dan juga perlu di ketahui; baha yang di sebut;

Kebahagiaan adalah;tenang,aman,damai,sejahtera,dan senang[cinta kasih]

Negara bisa;tenang,aman,dan damai bila di pimpin dengan”adil”. Manusia bisa;sejahtera,penuh cinta kasih[sayang]apabila negara”makmur”.

Pemimpin bisa adil dan negara bisa makmur,apabila semua mengikuti “peraturan Tuhan”.

D.Gambar dasar negara[simbol negara]

Dasar negara adalah”pancasila”seperti yag telah kita uraikan pada pendalaman sila-sila pancasila;hidup bahagia secara seimbang.

Tetapi untuk  lebih bisa mendalami”pendalaman”pancasila semua manusia bisa melihat”gambar pancasila” tersebut.

Supaya semua orang bisa menapsirkan sendiri makna;pancasila. Walaupun garis besar pengertian nya telah di uraikan. Dan gambar yang kita maksud adalah sebagai berikut:

E. Pengertian tentang gambar pancasila

Gambar”dasar negara”atau gambar pansila,kami  beri nama”gapura pancasila”,juga bisa di sebut “gapura negara adil’gapura kebahagiaan”atau”gapura syurga”

Gapura adalah “pintu masuk” sesuatu. Bisa pintu masuk istana,bisa pintu masuk wilayah tertentu,atau negara tertentu. Maksud nya, apabila seseorang ingin memasuki sebuah bangunan,maka diya harus melewati pintu masuk,atau pintu gerbang bangunan tersebut. Dan pintu masuk bangunan atau pintu bangunan tersebut di sebut”gapura’

Memang bisa,seseorang masuk bangunan tanpa harus lewat gapura,tetapi lewat nya”mungkin”dengan cara tidak benar. Bisa lewat pintu belakang,melompat pagar,atau bagi orang sakti mungkin bisa menyamar sebagai kunang-kunang,dan massuk bangunan tersebut. Dan biasa nya,orang yang masuk bangunan yang tidak lewat pintu resmi atau gapura,kemungkinan besar punya niat yang tidak baik/kurang baik. Karena kalau niat nya baik,niat nya bagus,niat nya benar,kenapa harus lewat pintu belakang..?melompat pagar..? atau menyamar..?

Begitulah gambaran kehidupan kita,banyak orang yang ingin masuk dalam “kebahagiaan” , banyak yang ingin masuk “istana”, tetapi jalan yang di tempuh bukan jalan resmi,bukan jalan benar,bukan jjalan Tuhan..

Maka dari itu “kebahagiaan” yang di dapat juga bukan kebahagiaan resmi,bukan kebahagiaan benar,bukan kebahagiaan abadi.

Itulah sebab nya,sekarang perlu kita benarkan,supaya kita mendapat kebahagiaan dengan resmidan abadi dengan cara..:

1.Kita harus mengakui dan mentaati segala”peraturan”Tuhan”

2.Mendirikan negara,atau menata negara dengan cara yang benar dan adil.

3.Berusaha bersama, demi terwujud nya kemakmuran/kebahagiaan bersama pula.

Dan cara-cara yang tersebut di atas aalah gambaran cara kita memasuki gapura pancasila,atau cara kita mengamalkan pancasila.

F. Uraian gambar gapura pancasila

1. Gambar”kitab suci”

Kitab suci adalah gambar”kekuasaan Tuhan”. Karena setiap yang berkuasa itu punya kedudukan yang tinggi,maka gambar”kitab suci” menduduki tempat paling atas dalam susunan gambar”gapura pancasila” atau mewakili; sila”kitab suci”, keTuhanan yang maha kuasa.

2. Gambar timbangan

Timbangan adalah gambar,keadilan,kejujuran, dan kebenaran,kalau kita mau jujur,mau adil,dan mau benar,maka kita harus mau menimbang diri kita sendiri,maksud nya;jangan merasa kurang,dan jangan merasa lebih,karena orang menimbang itu,bila kurang di tambah,jika lebih,harus dikurangi,supaya pas,supaya adil.

Begitu pula kita; dalam menimbang diri juga harus jujur. Kalau memang perbuatan kita saat ini belum”pas”dengan”kitab suci”,masih banyak dosa,berusahalah untuk mengurangi’dosa”,atau perbuatan salah tersebut,tetapi bila dalam mengejar kebahagiaan hidup ini agak”berlebihan”,kita juga harus mau”mengurangi nya”.

Jadilah orang yang sadar,orang yang jujur,dan orang yang seimbang. Jadi gambar timbangan dlam susunan gambar pancasila mewakili sila;

Timbangan; derajat manusia di hadapan Tuhan tiada berbeda.

3.Gambar dua tiang

Tiang adalah”penyangga”sebuah bangunan. Adakah bangunan berddiri tanpa tiang..? pasti tidak ada.

Semakin kokoh tiang sebuah bangunan,semakin kokoh pula bangunan tersebut. Kalau rapuh tiang bangunan,raph pula bangunan tersebut. Termasuk di sini bangunan sebuah negara. Maaka dari it<,gambar dua tiangdalam susunan gambar pancasila mewakili.

Dua tiang: persatuan semua bangsa.

4.Gambar kursi raja adil

Kursi adalah kedudukan. Jadi gambar kkursi merupakan gambar kedudukan raja adil. Atau gambar kedudukan orang yang”mau”memasuki gapura”kebahagiaan”.

Karena itu,gambar kursi raja adil dalam susunan gambar pancasila mewakili sila:

Kursi: rakyad menentukan kebijaksanaan,demi menunjang jalan nya keadilan

5.Gambar lima bintang.

Bintang adalah impian dan cita-cita. Siapapun diya,pasti ingin mencapai cita-cita,atau mencapai tujuan. Maka dari itu”gambar bintang”merupakan gambar tujuan manusia.

Karena”tujuan”adalah pokok dasar manusia hidup, maka supaya tujuan tersebut bisa cepat tercapai,kita harus menempatkan”gambar bintang”di tempat paling rendah.

Maksud nya kalau bintang impian di taruh di tempat yang tinggi kita kan sulit menggapai. Tapi kalau gambar bintan ditaruh di tempat yang rendah,kita akan mudah mendapat kan.

F Tambahan pengertian

Telah tertulis pada bagian D BAB 2 ini,bahwa tujuan membuat gambar pancasila/simbol negara adalah,supaya semua warga bisa”menapsirkan”tentang gambar tersebut menurut fersi nya masing-masing.

Tetapi garis besar pengertian nya adalah”sama” dengan pendalaman pada sila-sila pancasila. Sedang susunan gambar,merupakan keterkaitan antara sila-sila pancasila,atau keterkaitan antara pelaksanaan dan pelaksanaan dalam kehidupan bernegara. Contoh;gambar”kursi”terkait dengan timbangan. Timbangan terkait pada kitab suci. Kitab suci di sangagah dua tiang. Dua tiang berdiri di atas bintang.

Maksud nya;raja adil berkuasa harus”netral”harus”adil”. Dan berusaha membuat keseimbangan. Dan keseimbangan yang di maksud harus berdaasar kitab suci, sebagai wujud”keadilan Tuhan”. Dan hukum”kitab suci”harus di tegakkan dengan persatuan dalam wujud bernegara. Berdiri nya negara karena ingin mencapai cita-cita bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun