Mohon tunggu...
Fathur Rosy
Fathur Rosy Mohon Tunggu... Buruh - suaramu dimana-mana.

atas nama rindu, aku suarakan tulisan ini untukmu

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Perjalanan Kereta di Tiongkok Selama 53 Jam!

19 September 2019   01:26 Diperbarui: 20 September 2019   21:05 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum melalukan perjalanan kemana pun. Diusahakan untuk memesan tiket perjalanan seperti kereta, bus atau pesawat dan juga akomodasi. Pengalaman kami nyaris pada akomodasi, pasalnya banyak perbedaan harga yang terjadi jika kita memesan langsung di hostel tersebut denga kita memesan terlebih dahulu melalui online. 

Perbedaan harga bisa 25% hingga 35% dari harga total. Observasi terlebih dahulu, download trip/travel apps atau search diskusi tentang traveling dan backpacker seperti di tripadvisor, dll.

Kereta kami berangkat pada pukul 11.46 waktu Beijing. Sebelum menuju ke stasiun, kami pun sarapan dan mengecek ulang perlengkapan dan barang bawaan kami, terutama tanda pengenal seperti KTP, kartu pelajar dan paspor. 

Tanda pengenal ini sangat berfungsi dan memiliki peranan penting ke mana pun kita pergi, baik untuk menyatakan bahwa kita adalah wisatawan yang legal, maupun ketika kita tersesat di suatu tempat yang tak dikenali kita, kita bisa menunjukkan tanda pengenal kita, agar tidak ada kecurigaan dari orang asing terhadap kita. Bahkan, ada di beberapa tempat wisata memanfaatkan tanda pengenal seperti kartu pelajar dan paspor untuk dijadikan sebagai diskon atau promo tertentu.

Kami berangkat dari Changchun pada pertengahan Januari, masih dalam suasana musim dingin (winter holiday) dan suhu di Changchun masih pada sekitar -10 hingga -20 C. Temen- temen pasti membayangkan betapa dinginnya kotaku. Maka dari itu, perjalanan kami, aku beri nama "berkelana melawan cuaca". 

Pasalnya kami berjalan dari kota yang pada waktu itu masih turun salju, orang- orang masih menggunakan jaket tebal, dan baju berlapis untuk melindungi diri dari sengatan angin dingin, hembusan udara seperti menusuk rasanya, menuju negara- negara tropis yang cuacanya hampir sama dengan Indonesia. Perjalanan ini, kami lakukan dengan menaiki transportasi darat.

Tujuan awal kami, sebenarnya bukan mencari harga tiket murah, namun lebih dari itu, aku ingin  benar- benar menghabiskan waktuku dalam sebuah perjalanan. 

Aku ingin memaknai perjalananku sesuai dengan apa yang aku lihat, apa yang aku rasakan dan apa yang aku dengar. Jika orientasi kami hanya pada harga tiket, baik pesawat maupun kereta, sejak dulu kita sudah membeli tiket pesawat, dan harga tiket pesawat dari Changchun ke Nanning mungkin bisa kami dapatkan dengan harga hanya 500 hingga 700 Yuan saja. Namun, sekali lagi, kami ingin merasakan saripati hidup dalam perjalanan kami.

Pada waktu bersamaan dengan kelana kita, bertepatan juga dengan liburan serentak menyambut Chinese New Year. Seluruh masyarakat Tiongkok juga berhamburan dari tempat mereka mencari nafkah atau menempuh pendidikan ke kampung halaman masing-masing, atau dalam kamus kita kalau musim Idul fitri tiba, kita namai "mudik" sebagai aktivitas mereka di perjalanan.

Membawa banyak barang mereka, oleh- oleh untuk keluarga di rumah, dengan wajah yang sumringah, ceria dan tak kuasa melampiaskan kegembiraan mereka akan segera bertemunya mereka dengan keluarganya. Begitu juga yang terjadi pada masyarakat Tiongkok pada liburan winter liburan Chinese New Year.

Aku merasakan kegembiraan mereka, walau hanya sekadar melihat post moment mereka di Wechat saat bersama keluarga, sahabat karib atau teman lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun