Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2015 merupakan program dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia. Pada kegiatan ENJ 2015 Makassar, terdapat cerita yang mungkin tidak akan terlupakan bagi setiap relawan. Relawan yang yang dimaksud merupakan pemuda yang diseleksi oleh panitia yang siap mengorbankan waktu, tenaga, bahkan materi untuk melakukan suatu aktivitas sosial kemasyarakatan. Pada kegiatan ENJ 2015 Makassar, para relawan berhasil melaksanakannya dengan baik, terbukti dengan berhasilnya kegiatan di Pulau Balobaloang pada tanggal 16-25 Juni 2015 lalu. Kegiatan tersebut berhasil bukan hanya disebabkan oleh relawan-relawan yang siap berkorban banyak hal, tetapi juga karena adanya pihak-pihak yang mendukung kegiatan ini.
Relawan berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Sukabumi, Surabaya, Kendari, dan Makassar sendiri yang tergabung dalam ENJ 2015 keberangkatan Makassar dengan tujuan kegiatan adalah Pulau Balobalong, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Pada kegiatan ini, hal yang terasa berat bagi relawan yaitu pelaksanaan kegiatan yang bertepatan dengan Bulan Ramadhan. Tapi itu bukan menjadi halangan untuk melakukan aktivitas sosial yang bermanfaat bagi masyarakat di salah satu pulau-pulau terluar yang menjadi program dari pemerintah.
Terdapat beberapa program-program yang diselenggarakan oleh relawan yang tergabung dalam ENJ 2015 Makassar, di antaranya adalah program kesehatan, program pendidikan, serta program lingkungan dan kemasyarakatan. Hal tersebut sangat mendapat antusias positif dari masyarakat Pulau Balobaloang, terbukti banyak masyarakat yang aktif dalam program-program yang dijalankan.
Di balik keberhasilan kegiatan ENJ 2015 Makassar, ternyata masih ada suatu hal yang mungkin bisa mencoreng keberhasilan kegiatan ENJ 2015 yang menjadi program pemerintah ini. Tiket dan konsumsi relawan pada kegiatan ENJ 2015 Makassar merupakan tanggungan oleh panitia yang berasal dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia. Akan tetapi, hingga saat ini belum menerima penuh atas hak tersebut. Pada kegiatan lalu, relawan menggunakan uang pribadi dalam melaksanakan kegiatannya. Padahal beberapa relawan hanya dapat menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam menyukseskan kegiatan ini. Sehingga terdapat beberapa relawan yang rela mengorbankan tidak sedikit materi berupa uang pribadi demi menyukseskan kegiatan ini untuk menutupi dana dari panitia yang belum dibayarkan penuh.
Hingga saat ini (03/08/2015), relawan belum menerima kekurangan dana tersebut. Kami telah beberapa kali dijanji oleh panitia dalam hal pencairan dana tersebut. Tapi apalah daya relawan hanyalah seorang relawan, hanya tulisan ini yang mungkin bisa menyadarkan panitia ataupun pihak kementerian untuk segera memberikan hak kami. Padahal semua bukti-bukti perjalanan dan laporan kegiatan telah kami berikan ke panitia. Semoga kepastian dari hak kami dan transparansi dari panitia ataupun dari kementerian segera mendapat titik terang.
Artikel ini saya buat mewakili teman-teman relawan bukan untuk memojokkan panitia ataupun pihak-pihak yang telah berusaha untuk menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat ini. Tetapi kami hanya ingin menceritakan kejadian yang sebenarnya dan mungkin akan menjadi masukan untuk perbaikan kepanitiaan dalam lingkup Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia. Semoga kegiatan-kegiatan selanjutnya bisa dipersiapkan lebih baik, sehingga tidak ada lagi pihak-pihak yang merasa dirugikan.
#KamiRelawanBukanJutawan