Mohon tunggu...
Syareef Uddin
Syareef Uddin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aku bisa menangis sedih hanya karena membaca. Aku bisa tersenyum hanya dengan membaca. dan aku bisa tertawa terbahak-bahak hanya dengan membaca. Dan aku jadi tahu alasan kenapa wahyu yang pertama diturunkan pada Nabi muhammad SAW adalah perintah untuk membaca.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Wah Oknum Guru SMU Digerebek Saat Berduaan dengan Muridnya di Rumah Kosong

13 Maret 2013   08:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:52 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1363161594801224189

[caption id="attachment_232653" align="aligncenter" width="300" caption="Foto: www.radartotabuan.com "][/caption] Ada seorang oknum guru SMU digerebek warga karena diduga sedang berduaan dengan muridnya disalah satu rumah kosong milik saudara murid tersebut,  yang kebetulan ditinggal pemiliknya  kejakarta. Karena sampai jam 01.00 wib dini hari akhirnya oknum guru tersebut digerebek warga. Salah satu keluarga siswi mengatakan bahwa kejadian itu sudah ketiga kalinya.

Namun lagi-lagi kejadian itu tidak masuk keranah hukum karena berakhir dengan penyelesaian secara kekeluargaan.

Alasan yang disampaikan si Ooknum guru tersebut sangat tidak masuk akal. Oknum guru mengatakan kalau kedatangan dia kerumah kosong bersama muridnya itu karena dimintai tolong untuk membetulkan printer yang rusak.

Dan ketika ada beberapa wartawan yang mau konfirmasi kabar berita tersebut kepada pelaku, pihak pelaku (oknum guru) mengatakan bahwa masalah sudah diselesaikan dengan pihak keluarga perempuan secara kekeluargaan dan sudah selesai.

Pertanyaannya, apakah perbuatan atau peristiwa yang penggerebekan tersebut hanya bisa diselesaikan dengan dasar kesepakatan tanpa sanksi moral yang berlaku?.

Lalu bagaimana beban moral keluarga perempuan yang namanya sudah tercoreng?.

Apakah peristiwa yang memalukan itu bisa hilang dengan sebatas surat kesepakatan damai antara kedua belah pihak?.

Bagaiman warga yang merasa kampungnya dilecehkan dan dicemari dengan tindakan yang dianggap mencemari nama baik desa??.

Bagaimana tanggapan anda???.

Dimana peran hukum adat yang telah menjadi bingkai aturan dalam kita bermasyarakat di kehidupan sosial???.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun