Mohon tunggu...
Syardilla Fika
Syardilla Fika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan sosiologi 20

Mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi - Fakultas Ilmu Sosial - Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tujuan dan Manfaat Pendidikan IPS dalam Membangun Pendidikan Berkarakter

29 Desember 2022   10:25 Diperbarui: 3 Januari 2023   16:29 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh

Siska Dayanti

Nisa Dwinanda

Syardilla Fika

Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan para generasi yang berkualitas. Bangsa Indonesia memerlukan SDM (sumber daya manusia) yang besar dan bermutu dimana hal ini bisa di dapatkan dengan pendidikan. Dalam kaitaannya dengan pendidikan karakter, pendidikan menjadi suatu sistem yang membantu,membentuk dan menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik agar peserta didik dapat menjadi SDM yang unggul tidak hanya dalam aspek kognitif, namun juga dalam karakternya serta mampu menghadapi segala persoalan dan tantangan dalam hidupnya. Melihat begitu cepat dan pesatnya perubahan zaman dewasa ini dikarenakan sangat majunya perkembangan teknologi maka perubahan tersebut juga membawa banyak pengaruh  terhadap anak-anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih dalam tahap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas dan jati diri, dimana perubahan tidak hanya menghasilkan dampak positif saja tetapi bisa saja berdampak negatif .

Dengan realitas inilah maka terkadang timbulah permasalahan-permasalahan yang timbul yaitu penyimpangan moral yang mirisnya dilakukan oleh siswa  misalnya seperti seks bebas, tawuran pelajar, kebut-kebutan dijalan para pelajar, pengguna narkoba, atau masalah sosial yang terjadi disekitar kita seperti kurang berempati terhadap sesama, individualis, tidak disiplin dan masih banyak lagi.

Melihat adanya keterpurukan moralitas oleh generasi muda maka diperlukan peran penting dari pendidikan IPS dalam membangun pendidikan yang berkarakter dimana IPS sebagai program pendidikan dan bidang pengetahuan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata-mata, melainkan harus pula membina peserta didik menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, artikel ini ditulis dengan tujuan untuk menginformasikan kepada para pembaca tentang apa saja tujuan dan manfaat dan bagaimana peran dari Pendidikan IPS dalam membangun Pendidikan Berkarakter terkhusus dalam jenjang sekolah menengah pertama (SMP) di Indonesia.

Somantri (dalam Sapriya, 2009, hlm. 11) mengatakan bahwa "Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan". Sejalan dengan pendapat diatas maka Pendidikan IPS dapat dikatakan sebagai suatu bidang disiplin ilmu yang terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial lainnya yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa untuk tujuan pendidikan pada tingkat dasar menengah.

Manfaat Pembelajaran IPS dalam Pembentukan Karakter Siswa

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs di  Indonesia memiliki salah  satu tujuan  untuk mengembangkan kesadaran dan  kepedulian terhadap  masyarakat dan lingkungan sebagaimana yang tertuang dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Hal  ini sejalan  dengan tujuan  mata pelajaran  IPS  di  negara barat  yang dikenal  dengan Social Studies. Ada beberapa tujuan social studies di Amerika sebagaimana yang diungkapkan oleh Ross (2006: 18) yaitu "Social Studies in the broadest sense, that is, the preparation of young people so that they possess the knowledge, skills, and values neccessary for active participation in society, has been  a primary  part of  schooling in  North America since  colonial times.  Menurut Ross, Social  Studies  memiliki  tujuan  untuk mempersiapkan  kemampuan  peserta  didik  untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai agar siswa mampu berpatisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan masyarakat.
Begitu  pula  dengan  tujuan  mata  pelajaran  IPS  di  Indonesia  tingkat  SMP  dan  MTs, sebagaimana yang diungkapkan oleh Arnie Fajar (2005: 114), yakni:  
a. Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial.
b. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan  
c.  Meningkatkan kemampuan  berkompetisi dan  bekerja  sama  dalam  masyarakat  yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Muhammad  Numan  Somantri (2001:  44) mendefinisikan  dan merumuskan  tujuan IPS untuk tingkat sekolah sebagai mata pelajaran, yaitu
1) menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan,  moral  ideologi  negara,  dan  agama.
2)  menekankan  pada  isi  dan  metode berpikir, ilmuan sosial.
3) menekankan pada reflective inquiry. Berdasarkan  pendapat  Numan  Somantri,  maka  mata  pelajaran  IPS  di  tingkat  SMP, menekankan  kepada  tumbuhnya  nilai-nilai kewarganegaraan,  moral, ideologi,  agama, metode berpikir sosial, dan inquiry. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka tujuan mata pelajaran IPS di  tingkat Sekolah  Menengah Pertama  di Indonesia,  untuk mengembangkan  kemampuan berpikir, inkuiri,  keterampilan sosial,  dan membangun nilai-nilai  kemanusiaan yang majemuk baik skala lokal, nasional, dan global.

Manfaat Pembelajaran IPS dalam Pembentukan Karakter Siswa

Pembelajaran IPS memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter siswa. Didalam penelitiannya Ali Ibrahim Akbar menjelaskan bahwa kesuksesan seseorang hanya ditentukan 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soff skill. Pendidikan karakter memiliki arah dan tujuan yang sama dengan tujuan pembelajaran IPS, yakni sama-sama bertujuan agar peserta didik menjadi warga negara yang baik. Bahkan secara tegas Gross menyatakan bahwa values education as social studies to prepare students to be well-fungtioning citizens in democratic society (Hamid Darmadi, 2007: 8).


Pada pembelajaran IPS, siswa ditanamkan beberapa pengetahuan nilai-nilai yang ada pada beberap ilmu-ilmu sosial, hal tersebut bertujuan untuk membentuk karakter siswa dalam mempersiapkan dirinya untuk masa depan menjadi warga masyarakat yang baik dan bermanfaat. Maka dapat dikatakan bahwa salah satu tujuan utama pembelajaran IPS di sekolah adalah bertanggungjawab untuk membangun karakter siswa menjadi warga negara yang baik dan bermanfaat. Pendidikan IPS sebenarnya sangat erat kaitannya dengan pendidikan karakter. Hal tersebut dapat dilihat dari rumusan dan tujuannya, bahwa pendidikan karakter tau pendidikan nilai juga bertujuan agar siswa menjadi warga negara yang baik.


Pembelajaran IPS berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia. Sebab, pembelajaran IPS memiliki kesamaan dengan pendidikan karakter yang keduanya bertujuan untuk menjadikan psiswa sebagai warga negara yang baik, perduli terhadap masalah sosial dan lingkungan yang ada, serta juga sama-sama memiliki rasa kebangsaan yang tinggi. Akan tetapi, pembelajaran IPS dipandang oleh masyarakat sebagai mata pelajaran yang tidak penting. Hal tersebut mengakibatkan pandangan siswa terhadap mata pelajaran IPS ini kurang begitu tertarik. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa proses pembelajaran IPS tidak optimal yanberimbas kepada tujuan pembelajaranIPS sebagai bagian dari proses pembentukan karakter tidak dapat tercapat dengan baik (Sardiman, S. 2010:158)Pembelajaran IPS perlu diarahkan sebagai wahana pengembangan pendidikan karakter bangsa, sebagai proses pembangunan kecerdasan, akhlak dan kepribadian peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pembelajaran IPS harus dikembalikan sesuai dengan konseptualnya yang bersifat terpadu yang menekankan pada interdisipliner dan trasdisipliner, dengan pembelajaran yang kontekstual dan transformatif, aktif dan partisipatif dalam perpektif nilai-nilai sosial kemasyarakatan sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat.

Manfaat IPS dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Berpikir Siswa

Banyaknya keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap warga Negara termasuk peserta didik pada era globalisasi memberikan implikasi pada dunia pendidikan untuk dapat mempersiapkan peserta didik supaya dapat aktif berpartisipasi dalam masyarakat global. Adapun empat keterampilan utama pada era globalisasi sekarang ini yaitu meliputi literasi zaman digital, berpikir inventif-modal intelektual, komunikasi interaktif-keterampilan sosial dan personal, dan hasil-hasil berkualitas dan terkini.

Dengan banyaknya keterampilan yang harus dikuasai, diperlukan pembelajaran aktif yang dapat membantu peserta didik memahami kehidupan masyarakat secara luas. Termasuk didalamnya proses pembelajaran IPS, dimana IPS punya peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan keterampilan peserta didik. Tradisi pembelajaran IPS menurut Woolever dan Scott (1988: 10) yaitu: (a) social studies as citizenship transmission, (b) social studies as personal development, (c) social studies as reflective inquiry, (d) social studies as social science education, dan (e) social studies as rational decision making and social action. 

Dalam social studies as citizenship transmission, IPS merupakan sarana untuk meneruskan nilai-nilai lama yang dianggap penting oleh masyarakat kepada generasi muda. Tujuannya dalam hal ini mengembangkan keterampilan peserta didik untuk mampu mempertahankan nilai-nilai yang telah lama ada dimasyarakat. Social studies as personal development memiliki arti bahwa IPS membantu mengembangkan secara maksimal potensi yang dimiliki peserta didik. Tujuannya untuk mengembangkan keterampilan diri peserta didik sebagai anggota masyarakat yang aktif dan produktif. Social studies as reflective inquiry, berarti IPS melatih peserta didik untuk mampu menggunakan keterampilan berpikir reflektif, yaitu berupa kemampuan berpikir kritis, berpikir induktif, pemecahan masalah, penelitian ilmiah, kajian nilai dan pengambilan keputusan secara rasional. Tujuannya untuk melatih peserta didik mengkaji masalah-masalah sosial secara kritis dan sistematis.

Social studies as social science education berarti IPS mendidik peserta didik untuk mampu memahami ilmu-ilmu sosial. Tujuannya agar peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial secara ilmiah. Social studies as rational decision making and social action berarti IPS mendidik peserta didik untuk membuat keputusan yang rasional dan bertindak sesuai dengan keputusan yang telah dibuat. Dengan kata lain perlu adanya aksi sosial yang baik berdasarkan keputusan tersebut.

Dengan demikian, IPS merupakan suatu disiplin ilmu sosial yang mempelajari mengenai konsep konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkugannya serta memiliki tujuan untuk  mempersiapkan  kemampuan  peserta  didik  dalam mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai serta berpatisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan masyarakat. Tujuan dan manfaat pembelajaran IPS memiliki peran penting dalam pembangunan karakter pendidikan. Mata pembelajaran IPS memiliki manfaat bagi pembanguan karakter peserta didik. Pada pembelajaran IPS, peserta didik ditanamkan beberapa pengetahuan nilai-nilai yang ada pada beberapa ilmu-ilmu sosial yang bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik dalam mempersiapkan dirinya untuk masa depan menjadi warga masyarakat yang baik dan bermanfaat. Selain itu, manfaat pembelajaran IPS juga dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berpikir reflektif, yaitu berupa kemampuan berpikir kritis, berpikir induktif, pemecahan masalah, penelitian ilmiah, kajian nilai dan pengambilan keputusan secara rasional. Dalam meningkatkan keterampilan, IPS melatih peserta didik untuk mengkaji masalah-masalah sosial secara kritis dan sistematis.

Referensi 

Alodia, Alona. (2021).Tujuan Mata Pelajaran IPS di SMP dan MTs. Banjarmasin

Amin, Muridul. Peran Pembelajaran IPS dalam Membentuk Karakter Siswa. Banjarmasin

Ginanjar, Asep. Penguatan Peran IPS dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Peserta Didik. Harmony Vol. 1 No. 1. Semarang: Unnes

Ginanjar, Asep. Penguatan Peran IPS dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Peserta Didik. Harmony Vol. 1 No. 1. Semarang : Unnes

Guchi, M. (2021). Peran Pendidikan IPS Dalam Pembentukan Perilaku Sosial Dan Tanggung Jawab Sosial Era Abad 21. SOLIDARITY: Journal of Social Studies, 1(2), 73-84.

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja. Rosdakarya.

Sumantri, Numan. (2001). Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Rosda

Suwartini, S. (2017). Pendidikan karakter dan pembangunan sumber daya manusia keberlanjutan. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 4(1).

Syaharuddin, S., Mutiani, M., Handy, M. R. N., Abbas,E. W., & Jumriani, J. (2022). Putting Transformative  Learning  in  Higher  Education  Based  on  Linking  Capital. Journal  of Education and Learning (EduLearn), 16(1), 58--64.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun