Bagi manusia, polusi udara yang berasal dari kabut asap ternyata sangat berbahaya.Â
WHO (World Health Organization), organisasi kesehatan dunia mencatat, polusi udara bisa menyebabkan kanker pada manusia, terutama kanker paru. Selain itu, polusi udara juga sangat mempengaruhi sistem pernapasan, dan sistem peredaran darah manusia di tubuhnya. Jika demikian, resiko yang muncul beragam, mulai dari diare, malaria, serta radang paru atau pneumonia.Â
Menurut publikasi University Family Medicine Center (UFMC), kabut asap itu merupakan campuran gas dan partikel halus yang dihasilkan oleh kayu serta bahan organik lainnya yang terbakar. Partikel-partikel mikroskopis ini dapat menembus jauh ke dalam paru-paru. Ia bahkan bisa masuk ke aliran darah. Inilah antara lain bahaya ancaman kabut asap bagi manusia.Â
Di sisi lain, US environmental Protection Agency menjelaskan, partikel yang masuk ke dalam tubuh manusia itu, merusak sistem kesehatan, antara lain mata terasa panas, pilek, hingga penyakit jantung dan parua-paru kronis. Dampaknya, bisa terjadi kematian dini bagi manusia.
Langkah Praktis Menjaga Kesehatan
Sehubungan dengan hal tersebut, sedikitnya ada 5 (lima) langkah praktis mencegah dampak buru polusi udara pada kesehatan. Pertama, harus menggunakan masker jika sedang keluar rumah. Paling tidak dengan cara ini, bisa melindungi debu polusi udara yang terhirup.Â
Masker dapat menghalangi polusi udara. Bahwa masker yang beredar hari ini masih jauh dari sempurna, minimal ada barrir yang membantu melindungi diri manusia dari serangan polusi. Jika masker yang standart, yang digunakan, tentunya dapat menyaring udara yang masuk, secara sempurna.
Kedua, harus ada ketelatenan untuk selalu membersihkan lantai dari debu dan kotoran di rumah masing-masing. Ini urgent dilakukan, karena bahan kimia dan alergen dari polusi udara bisa terkumpul dan menumpuk. Ketelatenan membersihkan lantai rumah ini minimal dapat mengurangi penyebaran polusi udara, dengan menggunakan pembersih lantai yang mengandung filter debu, yang terbuat dari bahan kimia brominated.
Ketiga, memperhatikan kelembaban udara di lingkungan tempat tinggal, rumah atau kantor. Untuk itu, kita bisa menggunakan humudifier, yang fungsinya adalah untuk melembabkan udara ruangan. Usahakan mampu melembabkan antara 30 hingga 50 persen. Karena dengan kelembaban seperti itu, sangat membantu mengendalikan elergen dan pemicu penyakit pernapasan lainnya.
Keempat, memperhatikan asupan di dalam tubuh. Antara lain, minum air putih (jika perlu hangat) yang cukup. Air ini sangat membantu tubuh dalam membuang racun. Cairan tubuh yang cukup itu, juga sangat membantu kelembapan, yang dampaknya bisa membantu menyerap polusi yang masuk ke dlam tubuh agar tidak meluas dan melebar.
Terakhir, mengkonsumsi makanan sehat. Makanan sehat ini jelas sangat membantu menangkal segala racun yang masuk ke tubuh, termasuk racum polusi udara ini. Oleh karenanya, biasakanlah mengkonsumsi makanan sehat ini. Â Seperti sayur, dan buah-buhan yang sarat dengan vitamin C. Dalam hal ini buah-buhan yang dimaksud misalnya jeruk, lemon, anggur dan jambu.Â
Buah-buhan dan sayur-sayuran tersebut sangat memperkuat sistem imu atau kekebalan tubuh, sehingga tubuh kita mampu melawan setiap racun yang masuk ke dalam tubuh. Berdasar penelitian Universitas Otago, sebuah Universitas negeri di Dunedin, Selandia Baru, vitamin C yang berasal dari buah-buhan, memiliki kemampuan lebih lama bertahan di jarinan tubuh, jika dibandingkan dengan suplemen lainnya.
Oleh karena itu, di tengah serangan dan merebaknya wabah polusi udara karena asap kebakaran hutan dan lahan ini, tak ada pilihan lain bagi semua anak bangsa, di mana pun mereka berada, kecuali  untuk selalu lebih berhati-hati dengan menjaga kesehatan dengan baik, berikut keluarganya.Â
Usahakan tak keluar rumah jika tak penting. Mencegah penyakit dengan membersihkan lingkungan dan tempat tinggal. Serta membudayakan memakan makanan sehat seperti buah-buahan serta sayuran yang mengandung vitamin C. Barokallah ... !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H