Mangrove Action Project telah memasuki tahun ke 10. Kompetisi ini diselenggarakan bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara satwa liar, masyarakat pesisir, dan hutan bakau, serta kerapuhan ekosistem baik di atas maupun di bawah permukaan air.
Kompetisi Fotografi yang diselenggarakan olehHutan Mangrove ditemukan di wilayah pesisir lebih dari 120 negara. Merupakan salah satu habitat dengan keanekaragaman hayati tertinggi yang menawarkan tempat berkembang biak yang aman bagi spesies ikan tropis dan krustasea serta rumah permanen bagi fauna misterius yang terancam punah. Hutan Mengrove memainkan peran penting sebagai akar lautan dan merupakan perlindungan penting terhadap perubahan iklim serta menyediakan sejumlah manfaat bagi masyarakat.
Dalam Kompetisi Fotografi Mangrove Action Project sebanyak tiga foto yang berasal dari wilayah Indonesia meraih penghargaan. Pembaca dapat menikmati hasil bidikan menakjubkan dari fotografer peraih penghargaan.
Di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Hutan Mangrove yang dulu melindungi pantai kini telah di tebang dan digantikan oleh tambak akuakultur. Akibatnya garis pantai telah terkikis dan laut benar-benar menelan rumah-rumah penduduk. (Giacomo d'Orlanbdo: Simbolis, Pemenang Penghargaan Foto Mangrove)
Tradisi untuk menujukan rasa syukur atas kesuburan bumi di kenal dengan nama Mebuug Buugan yang dilakukan sehari setelah Hari Raya Nyepi di Desa Kedonganan, Bali. (Johannes Panji Christo: Mud Buth Ritual, Kategori Mangrove & Manusia)
Sebuah kehidupan di bawah air di Hutan Mangrove Pulau Kakaban, Kalimantan Timur. Foto ini sangat di puji untuk kategori Mangrove & Bawah Air. (Purwanto Nugroho: Pesona & Kekuatan Mangrove, Kategori Mangrove & Bawah Air)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H