Dewasa ini seringkali terdengar bahwa menonton televisi dan memberikan bahan tontonan pada anak usia dini adalah suatu hal yang memerlukan petimbangan matang bagi sebagian orang tua. Perlu diketahui bahwa menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 Ayat 1Â rentang anak usia dini berkisar dari 0-6 tahun, dimana usia ini merupakan usia seorang manusia merasakan setiap hal pertama yang dilakukan dalam hidup termasuk berbicara dan berkomunikasi dengan sekitar. Semi (2001: 99) mengatakan bahwa kemampuan berbicara adalah hal yang perlu diperhatikan, agar dapat berkomunikasi secara efisien dengan orang lain.
Anak usia dini biasanya mendapat kosakata dari suara-suara disekitarnya dan hal tersebut bersifat terbatas. Di zaman modern ini anak butuh mengembangkan daya komunikasi mereka dengan memperbanyak kosakata agar dapat mengkomunikasikan perasaan terhadap diri sendiri maupun dalam proses interaksinya dengan masyarakat, dan hal tersebut bisa didapat salah satunya adalah dari menonton serial di televisi. Seperti yang dikatakan oleh Munadi (2008: 138)Â bahwa video merupakan salah satu media visual dan auditif yang mempunyai jangkauan yang sangat luas, sehingga serial-serial di televisi tidak semuanya bersifat negatif dan berdampak yang sama pula.
Serial kartun adalah salah satu dari banyaknya tontonan positif yang biasanya mengandung aspek nilai dan moral serta menggambarkan bagaimana seorang manusia berinteraksi dan berbicara dengan sekitarnya, yang kemudian dikemas dalam bentuk animasi-animasi yang menyenangkan untuk dilihat. Kebanyakan serial kartun juga menampilkan sisi-sisi kehidupan yang berbeda dari banyak peristiwa namun ditampilkan secara lebih sederhana sehingga mudah dipahami.Â
Anak usia dini gampang untuk meniru ucapan-ucapan dari sekitarnya, dan serial kartun biasanya menampilkan cara komunikasi yang sesuai dengan umur mereka dan akan mudah untuk ditiru. Bahasa-bahasa yang digunakan dalam serial kartun biasanya menggunakan bahasa nasional dari setiap negara yang memproduksi dan beberapa kata serapan yang masih berkonotasi positif untuk ditampilkan. Serial kartun dapat mengasah artikulasi berbicara yang jelas, selain itu juga dapat meningkatkan pola pikir dan kadar imajinasi anak serta mengarahkan anak untuk memproduksi kosakata-kosakata baru. Hal ini juga mendorong keberanian anak untuk dapat menceritakan kembali dan menanggapi apa yang mereka lihat dan dengar.
Serial kartun bukan hanya sebagai hiburan saja namun dapat menjadi sarana edukasi yang efektif. Namun, tidak bisa memungkiri kadang ada saja beberapa hal yang ditampilkan dalam serial yang berdampak kurang baik bagi anak. Selain dengan membiarkan anak menonton serial kartun sesuai minat mereka, peran orang tua merupakan hal penting yang tidak dapat dilewatkan. Para orang tua tidak bisa membiarkan anak berlarut dalam serial kartun yang mungkin tidak mencerminkan nilai dan norma yang baik.
Beberapa serial kartun yang mungkin bisa menjadi pilihan seperti The Lion King, Upin dan Ipin, Nussa the Movie, Handy Manny, Tayo the Little Bus dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H