Mendengar kata BEM, pasti pikiran kita tertuju pada anarkisme mahasiswa dalam demonstrasinya kepada kebijakan-kebijakan pemerintah yang “dianggap” tidak sesuai. Tapi disini saya tidak akan menelaah, menjabarkan, menganalisa tentang hal itu. Dalam ruang lingkup yang kecil saya akan sedikit menceritakan pengalaman dan memikirkan bagaimana kelanjutan Organisasi Mahasiswa ini.
Sekarang ini saya masih tercatat sebagai mahasiswa di salah satu universitas swasta di Surakarta. Kebetulan saya aktif dalam organisasi kemahasiswaan sejak masuk kuliah pada tahun 2010 lalu. Salah satu yang saya ikuti adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), yang mungkin ada para pembaca juga sempat ikut organisasi semacam ini. Masih sangat jelas ingatan saya waktu mengikuti kegiatan BEM pertama kali, yaitu sebagai relawan dalam Bencana Alam Merapi di Magelang. Saat itu saya baru semester awal yang notabene masih sangat kurang pengalaman. Namun dengan dukungan dari senior, saya dan rekan-rekan seangkatan dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri buat saya. Hingga semester-semester selanjutnya banyak sekali kegiatan yang saya ikuti atas nama BEM kampus saya. Tidak hanya kegiatan dalam kampus namun juga kegiatan di kampus lain se Indonesia. Hingga semester 6 kemaren saya masih sangat aktif, sempat saya dipercayai sebagai Wakil Presiden Mahasiswa. Tanggung jawab semakin besar, namun pada saat itu (semester 6) saya mengalami kejenuhan yang luar biasa. Rasa capek, jenuh, bosan menghampiri saya dan hal ini mengakibatkan kinerja saya kurang maksimal. Saya sangat menyesal tidak memanfaatkan waktu yang singkat itu dengan baik.
Sekarang saya sudah semester 7 otomatis sudah tidak aktif lagi dalam organisasi. Ada rasa kangen, rasa ingin berkegiatan lagi, ingin bersama dengan rekan-rekan dan masih banyak lagi seperti dahulu. Namun apa daya, saat ini banyak hal yang lebih pentinguntuk saya kerjakan untuk menggapai cita-cita menjadi sarjana. Yang bisa saya lakukan saat ini adalah memberikan motivasi kepada adik-adik tingkat untuk teteap meneruskan perjuangan, tetap independent, tidak mudah terpengaruh, solidaritasyang terus ditingkatkan, kepedulian kepada sesama dan bersama menjadi penerus bangsa yang baik. Selain itu, saya juga menyarankan kepada mahasiswa baru untuk ikut dalam organisasi. Karena disana akan memberikan banyak pengalaman, ilmu, saudara, koneksi dan yang pasti dapat membentuk karakter yang nantinya akan sangat berguna. Karena dalam kehidupan ini tidak hanya membutuhkan Hard Skill tapi juga Soft Skill.
Tetap Semangat Menggapai Impian!!
Follow twitter : @syarahNA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H