Mohon tunggu...
Syara Dita
Syara Dita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta

Saya adalah orang yang kreatif, inovatif dan pantang menyerah. Saya sangat suka menulis. Saya akan memulai dan mencoba dari hal-hal kecil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program MBKM Pemicu Sikap Kritis Mahasiswa

25 Juni 2023   17:25 Diperbarui: 25 Juni 2023   19:05 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau (MBKM) saat ini menjadi perbincangan hangat di dunia pendidikan Indonesia. Dahulu dosen menjadi sumber pengetahuan utama yang menyebabkan mahasiswa kurang kritis dalam memecahkan masalah serta kurang dalam hal kemandirian. Tetapi, berbeda dengan program saat ini. Program MBKM lebih memfokuskan kemandirian dan kekritisan mahasiswanya. Pada dasarnya setiap kampus menetapkan Sistem Kredit Semester (SKS) yang mana mahasiswa harus belajar secara tatap muka atau offline di kampus. Ini menjadi tanda bahwa kurangnya kemerdekaan mahasiswa dalam hal pembelajaran.

Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau (MBKM) sendiri memiliki arti sebuah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Program MBKM merupakan suatu bentuk implementasi guna menciptakan SDM yang berkualitas serta dapat bersaing di kancah internasional. 

Pada dasarnya MBKM cocok digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia. karena program MBKM membentuk mahasiswa untuk lebih kritis dan mandiri dalam memecahkan masalah. Dilansir dari kompas.com, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, pada 26 Oktober 2021 mengungkapkan 80 % mahasiswa Indonesia tidak bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya. Hal itu dapat disebabkan karena kurangnya pemikiran kritis dan kemandirian mahasiswa untuk mendalami program studinya. 

Pada program MBKM, mahasiswa diberi kesempatan untuk satu semester atau setara dengan 20 SKS untuk menempuh pembelajaran di luar program studi kampus dengan berbagai mitra yang bekerja sama dengan program MBKM. Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, di antaranya melakukan magang/ praktik kerja di Industri atau tempat kerja lainnya, melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi/ proyek independen, dan mengikuti program kemanusisaan.  

Hal tersebut tentu akan membangun mahasiswa untuk lebih berkesempatan dalam mendalami studi yang di ambil. Sehingga, mahasiswa lebih siap untuk terjun ke dunia  kerja dan masyarakat. Program  MBKM juga membuat waktu perkuliahan lebih fleksibel agar mahasiswa mudah bergerak dalam menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa. 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa program MBKM tentu sangat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk terjun langsung ke dunia pekerjaan. Dengan berbagai pelatihan praktik lapangan secara langsung dari berbagai mitra yang bekerja sama akan memunculkan sikap kritis, mandiri, dan siap terjun ke dunia pekerjaan. Sehingga, program MBKM dibutuhkan untuk dunia pendidikan Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun