rintik di waktu senja meratap sejenak di tangisanmu
ia telah menjadi serupa gerimis di ujung mataku
selalu ada semangat ketika harap masih menjemputmu
mengintip di sela-sela wajah majnun sang perindu
bila esok masih bertajuk penantian
kiranya masih akan kau dengar lagu kerinduan
meskipun lunar-lunar sepi mewarna pagi
menyimpan seonggok luka di pahatan tadi
aku tak pernah memaksamau untuk tahu
sementara aku terjebak di pusaran rindu
sejumlah praduga yang jatuh entah dimana
menyeret pandangku menatap satu pesona
ya, dalam rindu ada bait-bait lagu
masih tersimpan rapi bersama jejak itu
rekahan dan serpihan bintang di angkasa
jatuh bersama puisi yang dipeluk masa
sungguh rintik hujan yang terus berjatuhan
menyadarkan aku pada satu kenangan
ketika pucuk malam menitipkan sebait rindu Â
yang telah kutanam dalam-dalam di hatiku
Terimakasih rindu
Bandung, 12 September 2016
#efek setelah menikmati daging qurban
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI