Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Rindu] Senandung Rindu

7 September 2016   06:38 Diperbarui: 7 September 2016   06:43 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: kalabayuberbisik.blogspot.com

entah sudah berapa rindu terserak berkali-kali
menjadi gundukan butir pasir di pesisir pagi  
menebar dan menuai benih- benih yang mencari  
lalu tercenung dalam khidmat relaksasi sendiri

gelora dan riak gelombang menyembunyikan misteri
letupan, pukulan dan terjangannya saling mendahului
ada cipta, ada cinta tertumpah dalam riuh nyata sebuah rasa
menerpa dan tegak bertahta di bidang dada senjakala

melalui rintik hujan yang dibalut sunyi  
semuanya merendapkan masa di sobekan senjahari
hentakan demi hentakan menyeret langkah kaki
melepaskan segala beban perjalanan diri

disaksikan semesta mega berwarna kelabu
aku bercengkrama bersama di madrasah rindu
duhai Tuhan, semoga rindu ini terus tertuju pada-Mu
sehingga seluruh rasa cinta pada-Mu, membelenggu-ku

Bandung, 07 September 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun