Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perkara Besar yang Sering Aku Lupakan

23 Juli 2016   05:53 Diperbarui: 23 Juli 2016   08:00 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: www.isikulkas.com

Yang dulu sangat kufahamkan
Hidup hanyalah menunggu kematian
Padahal Qur’an telah berkali-kali menjelaskan
Hidup akan abadi sesudah dibangkitkan

Yang masih selalu kuhafalkan
Kehidupan berakhir pada satu hari penghabisan
Padahal Tuhan sangat teliti menjelaskan
Bahwa kiamat melewati waktu yang panjang

Yang tetap selalu terngiang
Tentang dahsyatnya hari penghabisan
Kusadari tanda-tanda kecilnya sudah datang
Padahal Baginda seringkali mengingatkan
Bahwa kelahirannya adalah awal akhir zaman

Yang kumengerti dan kusadari
Betapa singkatnya kehidupan kini
Dibandingkan hidup di akhirat nanti
Saat sehari bumi berbanding seribu hari
Saat gravitasi bumi yang dimaklumi
Dikonversi di dimensi pluto yang tinggi

Yang sering dan kerapkali kulalaikan
Kemurahan Tuhan mengurus alam
Mentari tetap berputar di lingkaran
Rembulan berbayang satelit berbundaran
Harmoni kehidupan seiring bergantian
Siang dan malam menjadi keindahan
Semesta selalu menjaga keseimbangan
Yang bergerak berjalan menuju ajalan

Dan aku sering lupa dan mengabaikan
Bahwa semuanya menuju penghabisan

Bandung, 23 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun