Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merajut Perbedaan

30 Oktober 2016   17:19 Diperbarui: 30 Oktober 2016   17:50 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: Portal Berita Online - SIPerubahan

selalu ada perbedaan dalam keyakinan
seperti potongan puzzle yang dipisahkan
lalu disusun seperti yang diinginkan
kita harus membacanya sebagai kehendak Tuhan 

perbedaan harus diperlakukan dengan bijak
bukan menjadi perdebatan atau bahkan dinjak-injak
perbedaan menjadi warna warni menyusun indah pelangi
lupakah kita bahwa diri manusia juga mempunyai banyak sisi? 

perbedaan adalah sumber abadi kehidupan
sukakah apabila manusia diciptakan dari satu jenis kelamin pria
atau hanya berjenis kelamin wanita sahaja
apakah yang akan terjadi jika itu benar-benar terjadi? 

perbedaan seharusnya menjadi keberkahan
menyusun kerangka kehidupan sesuai mahakarya  Tuhan
membiarkan perbedaan tanpa sikap yang bijak
akan menggiring hidup manusia menuju kehancuran 

di bumi Tuhan manusia berderajat sama
semua yang mendekati Tuhan berhak merindukan surga
dan siapa pun yang mengobarkan kekerasan
kebangsaannya patut dipertanyakan  

mari terus menerus merajut perbedaan
dengan sikap arif, bijak dan penuh kedewasaan
jika bangsamu hancur karena ulah kekerasanmu
apakah rela jika negaramu didaur ulang tersebab olehmu? 

Bandung, 30 Oktober 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun