lelaki itu selalu mengasah pedangÂ
menikamkannya pada kerakusan Â
menebaskannya pada ketakabburanÂ
melakukannya penuh kehati-hatian
lelaki itu sibuk melukis harapan Â
dengan kinerja dan prestasi yang membanggakan Â
mengharapkan membuahkan keindahan Â
mempersembahkannya di hadapan Tuhan Â
lelaki itu mengurai benang kusut persoalan
membangun bingkat indah kerukunan
dengan rasa sayang yang teramat dalam
demi bangsa besar yang ia banggakanÂ
lelaki itu tak pernah terlihat geram Â
keteduhan hatinya menutup tajam matanya Â
tak pernah digubrisnya kelelahan dan beban Â
untuk cita-cita tinggi yang ia dambakanÂ
lelaki itu tak bisa diremehkan
tipu daya dan makar dihadapinya dengan tenang
lelaki itu tak pernah kelelahan
lelaki itu selalu ditemani TuhanÂ
lelaki itu ........
Bandung, 15 Nopember 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H