Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita yang Terbelah

13 November 2016   09:34 Diperbarui: 1 April 2017   08:43 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: myenglishconcept.blogspot.co.id

diri kita sudah terbelah dan terpecah
satu di kanan, satu di kiri, satu lagi berdiri resah
yang di kanan selalu memposisikan di jalur kebenaran
dan memvonis si kiri sudah keluar dari jalur kebebaran 

si kiri selalu iri pada si kanan, karena kalah saingan
kiri memusuhi kanan dan selalu berseberangan
kanan dan kiri merasa paling benar, bersikukuh pada pegangan
kiri dan kanan akhirnya menciptakan ketidakseimbangan 

kiri dan kanan tak pernah mendongak ke atas kepala
yang selalu menopang dagu, seharian semalaman bermuram durja
ia tak tak habis pikir kenapa kanan dan kiri bermusuhan
padahal keduanya berada dalam satu tubuh kesatuan 

kanan dan kiri ibarat kedua tangan dari diri
sejatinya melangkah beriringan ketika berjalan
menyangga tubuh besar penuh kesetimbangan
sehingga mampu menyelesaikan perjalanan 

kini tubuh bangsa sedang sempoyongan
kanan dan kiri tak menghargai atasan
si kiri berjalan dengan keakuannya
si kanan melangkah dengan keangkuhannya 

kiri dan kanan hendaklah menjadi pasangan
seia sekata, seiring melangkah di perjalanan
kiri dan kanan wajib saling bahu membahu
agar pembangunan bangsa dapat terus dipacu 

Bandung, 13 Nopember 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun