Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aduhai Pungli

12 Oktober 2016   07:15 Diperbarui: 12 Oktober 2016   14:57 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: Kepokepo.com

ada pungli di NKRI
bukan baru tapi sudah basi
beranak pinak lalu menjadi korupsi
dilakukan pengusaha dan pejabat tinggi 

pungli dan pungli
bukan hanya terjadi sekali-kali
tapi berulang-ulang setiap hari
lalu tanpa sadar menjadi tradisi 

pungli oh pungli
ia ada ketika pembangunan terjadi
banyak ijin tak bisa selesai dalam hitungan hari
namun ia bisa cepat selesai jika ada amplop berisi upeti 

pungli aduh pungli lagi
kali ini presiden RI beraksi
memelototi pungli di jajaran kantor menteri
itu yang kecil pak, yang lebih gede masih bersembunyi 

pungli lagi pungli lagi
tumbuh berkembang menjadi upeti
sogok sana sogok sini suap pun menjadi-jadi
berkembang menjadi penyakit kronis yang susah diobati 

dari dulu aku benci kamu, hey pungli 
berapa sudah generasi terlibat di pusaran tanpa henti
menjadi pejabat sibuk wara wiri terus terlibat upeti
pajak, SIM, STNK, ijin,, hmm tak ada yang engkau lewati 

pungli, menjadi uang rokok, uang kopi, uang permisi,
semua sahabatmu pernah menjadi menteri, walikota dan bupati
kepala dinas, kepala bagian, serendah-rendahnya kepala seksi
engkau ada di mana-mana, bahkan di sebuah desa paling sepi di negeri ini 

nyaris tak ada instansi yang bersih dari pungli
semua pernah merasakan hadirmu di semua lini
dulu revolusi, kini reformasi, masih saja ada pungli
entah sampai kapan pungli tak lahir lagi, dan mati 

wahai sodara pungli
lama sekali engkau bercokol di negeri ini
aku ingin mencekikmu hingga kamu tak bernafas lagi
ah, siapa yang peduli, aksi presiden pun kau tertawai 

Jogjakarta, 12 Oktober 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun