kuajak berlari
reruntuhan yang sepi
namun ia tetap sunyiÂ
kuajak mengerti
puing-puing bernadi
namun ia tetap menyendiriÂ
kuajak berhenti langkah ini
tiba-tiba ia berlari secepat munculnya pagi
namun ia kembali masuk ke sela pori-poriÂ
kuajak senja
meretas malam
namun ia tetap bersemayamÂ
kuajak malam
menidurkan bintang bintang
namun ia berpaling lalu pulangÂ
kuajak siang
mengitari sekawanan tebal awan
namun ia berteduh di bawah deras hujanÂ
kuajak pagi
menidurkan sisa kabut mimpi
namun ia tetap menulis puisiÂ
Cimahi, 28 Juni2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H