Melalui salam pagi, aku menulis puisi
di sela penatnya kerja sehari-hari
sambil ditemani tumpukan kertas kerja
melewati sunyi malam sehingga fajar di pagi
Aku tak tahu bagaimana caranya mengajarkan
tentang pemahaman cinta untuk perempuan
yang aku tahu, hatiku telah dicuri berkali-kali
sehingga aku tak bisa menyembunyikan diriÂ
Jika dinda bertanya tentang bagaimana caranya
mengajarkan cinta dengan perilaku keseharian Â
maka simaklah banyak riwayat tentang kesalehan
di situ akan dinda temukan banyak suri teladanÂ
Biarkanlah pendulum waktu terus berjalan
juga biarkan saja jarum jam terus bergerak memutar
jangan pernah sekali saja dinda hentikan
karena ia tercipta menjadi mahluk penuh kesaksian
Tak ada alasan bagiku untuk beranjak pergi
jika karena tugas dan terpaksa aku harus pergi
maka percayalah bahwa aku pasti akan kembali
bodoh sekali berpaling dari jiwa yang dipadati
dengan kesalehan hati
aku sudahi coretan hati di pagi ini
semoga cemburu tak berada lagi di hati Â
apalagi dinda muntahkan dengan kesal hati
keberadaanmu, lebih dari cukup untuk disyukuri
Cimahi, 24 Juni 2019
#salam pagi berpuisi***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H