Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lintasan Zaman

22 Juni 2019   04:01 Diperbarui: 22 Juni 2019   04:12 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

zaman ini zaman milenial, kawan 
satu tandanya adalah keterbukaan 
tanpa iklan yang disembunyikan 
tanpa ada rasa malu pula, saat tayang  

zaman ini zaman kegilaan
para pejabat bak punggawa bahkan menjadi raja
dikelilingi bau busuk proyek keserakahan
saling sikut menaiki tangga kekayaan 

zaman ini zaman realis oportunis
semua orientasi diarahkan pada capaian materialis
tak ada lagi kejujuran dan sehatnya persaingan
proyek dikawal, diarahkan dan diberi setingan 

zaman ini zaman jadi bisnis dan jual beli
perselingkuhan jadi industri memperkaya televisi
persekongkolan politikl jadi komoditi dengan kemasan apik
bahkan ayat-ayat suci sudah jadi ajang bisnis jual beli 

sebelum negri ini merdeka, semua orang berjuang
mempertahankan tanah negeri dari ganasnya penjajahan
kini negeri ini memasuki abad metamorfosa perubahan
namun sayang semua kemuliaan dilindas oleh ketamakan

Cimahi, 22 Juni 2019

Illustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun