Di hadapanmu ada lintang waktu
merentang panjang mengikuti garis halaman
mengikuti arus masa yang membatasi pikiran
menyobek luka-luka di kegelapanÂ
di hadapanku sewarna abu merupa sekam
ditiup kencang angin di tumpukan ilalang diam
menghalangi pandang menutupi kabut kusam
berwajah kaku oleh muram yang disembunyikanÂ
di belakangmu ada gemerincing lonceng tua
suaranya memekakkan kedua daun telinga
menanam sembilu di lorong paru-paru suara
memberi lintasan ragu yang digoda engganÂ
di belakangku suara langkah kaki berbunyi pelan
mengendap menyingkap peristiwa waktu silam
di antara seringai dan gelak tawa yang tiba-tiba diam
degup jantungku berhenti di hadapan lamunan
Cimahi, 22 Juni 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H