Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Saat Rimbun Bunga Menjatuhkan Diri

16 Juni 2019   02:11 Diperbarui: 16 Juni 2019   02:33 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kepercayaan akan tumbuh seirng waktu dan lelaku
bukan hanya itu, ia juga berkembang seirama hatimu
tahukah kami, ketika sebaris do'a dimunajatkan menuju Tuhan
ia menembus dimensi langit setelah merobek taburan bintang 

lalu, berjalanlah si pejalan itu dengan langkah gontai
seusai ia mengetahui tentang himpitan angan yang dibawa serunai
ia menyadari bukan satu-satunya lelaki dari banyak lelaki  
namun ia tersanjung saat rimbun bunga menjatuhkan diri

dan lelaki itu sejenak tertawa sejenak lalu tertegun
bola matanya mengitari sumber suara di balik rerimbun daun
hei tuan, aku sudah menjatuhkan hati di sini, di bidang dadamu
sudikah tuan memelihara dan menjaganya untukku?

riuh tarikan angin bercampur deru rintik hujan
menyaksikan dua sosok saling menggandeng tangan  
baris cakrawala senja saling melempar bisikan  
dan dua tatap mata saling beradu bergantian 

Cimahi, 16 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun