Dik
pastikan bahwa ketulusanmu sudah sangat teruji
bukan oleh orang lain tapi melalui cermin nurani sendiri
sebab pertemuan adalah pertanda dimulainya perjalanan
di lorong zaman dan digiring  balutan waktu yang panjang
Dik
tentang anak-anak rindu yang sudah tertanam dalam
sanggupkah engkau menolaknya bahkan memuntahkannya
sesungguhnya telah kuracik mereka dengan do\a-do;a mulia
hingga mereka tumbuh dan berkembang menyusun kekuatanÂ
tahukah engkau  Dik
di pertemuan sucinya kecupan  yang telah bersama kita lalui Â
ada lingkar bara api yang memaksa menyusup ke dalam hati
ia menyelinap dalam kumparan nafsu di pori-pori fisik diri
sungguh dahsyat ia berperang, terus menyerang ulu hatiÂ
Dik
kepada siang yang selalu saja terus menerjang rintang Â
atau geliat pagi yang enggan serta dipadati dengan kemalasan
keduanya telah mengantarkanmu ke peraduan petang
lalu engkau tinggal menikmati gelap malam yang temaramÂ
aku sarankan padamu, Dik
tak usahlah engkau tergugu nafsu yang menyeret ragu
biarkan saja anak-anak rindu itu bergeliat bermekaran
sehingga tepat pada saat aku sedang lama tidak bersamamu
akan engkau rasakan betapa berharganya sebuah keberadaanÂ
Cimahi, 13 Juni2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H