Dik,
karena setiap orang bertambah usia
barangkali aku atau kamu telah lupa
ketika gerimis hujan membasahi tubuh kita
aku membawakanmu payung untuk kita pakai berduaÂ
Dik.
aku selau mengingat kenangan itu sebagai nostalgia
saat itu sekumpulan mendung hitam terus terjaga
aku merasa mereka memperhatikan laku tingkah kita
yang terus bercengkrama ditemani rintih gerimis yang lamaÂ
Dik.
mungkin inilah saatnya kusampaikan setumpuk rasa
ketika perjalanan kebersamaan ini kita bangun bersama
tentu saja dinamika yang kita lewati begitu banyaknya
hingga kepadamu aku harus berterima kasih seperti apa
Dik
lihatlah gerimis yang rintiknya terus berjatuhan Â
kudengar suara lirih dari tegur sapa di antara mereka
mereka seperti iri melihat kita menyanyikan lagu cinta
dan aku merasa kita sedang menuju puncak kedewasaanÂ
Dik
kita sudah melewati banyak lubang jarum yang berhimpitan
namun lesung pipimu tak bertanda secuil pun kesedihan
dan kini saatnya kita menghimpun halaman perjalanan
dengan segala kebersamaan yang kita  keluh kesahkanÂ
Cimahi, 12 Juni 2019, Pukul 00:01 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H