Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sulaman Rindu Pada Baginda

12 Desember 2016   01:35 Diperbarui: 12 Desember 2016   02:28 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

melati putih mekar di taman kecintaan
telah menjadi saksi bisu pada lintasan kenang
lebih dari seribu lima ratus tahun berlalu
sungguh menyakitkan dilerai perpisahan 

sulaman rindu bertajuk malam kelahiran
adalah pertanda nama agungmu dikenang
mewariskan cinta abadi sepanjang zaman
rasa sakit kematian pun engkau lupakan 

aku di sini, merepih di pagut malam
menyusun setiap rahasia butir hujan
menyisipkan cinta ketika berjatuhan
duhai Rasulullah,  semoga kau berkenan 

ummatku, ummatku, ummatku
begitu tegas dan ikhlas rasa cintamu
di batas akhir kematian raga fisikmu
sungguh teramat besar kasih sayangmu 

mengingatmu, menjatuhkan linang
ketika ummat menjadi buih dalam besaran
betapa syafa'at yang engkau janjikan
menjadi oase di tengah prahara kehidupan 

Ya Allah berilah keikhlasan hati
kepada seluruh pengikut setia Baginda Nabi
agar mampu menjadi umat penuh teladan
yang mewariskan damai pada kehidupan 

Bandung, 12 Desember 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun