saling hujat saling caci dan riuh memaki
menjadi budaya baru yang mentradisi
dan ibu pertiwi menangis tak berhenti
atas anak-anaknya yang dilahirkannya kiniÂ
ketika tunas bangsa bertumbuhan
tak dinyana ilalang pun menyebar garang
meniup bara api di tiap kelokan sekam
semua hangus tak ada yang disisakanÂ
lalu makanan haram pun engkau telan
bersatu dengan halal yang lahap kau makan
sungguh di dalam hati tak ada keberkahan
lisan-lisan syubhat akhirnya dimuntahkanÂ
ingatkah engkau pada sabda Baginda Nabi
tentang cerita dan riwayat di akhir zaman nanti
keislaman berbaju buih-buih tak berdaya
dan keimanan tertutup rapat di belantaraÂ
sungguh akhir zaman itu adalah sekarang
kita semua berada di ujung dan akhir kehidupan
bukankah ditandai dengan fitnah yang bertebaran
yang mengoyak kerukunan, perdamaian dan keharmonisanÂ
waspadalah untuk seluruh anak bangsa
kita berada di cerita akhir kehidupan dunia
sudahilah perpecahan genggam erat lagi persatuan
sebab raksasa keburukan terus melakukan pengintaianÂ
hilangkanlah rasa benci yang menguasai hati
emosi yang tak terkendali selalu melahirkan anarki
kita bangsa besar, bukan bangsa yang baru merdeka
dan Tuhan ingin kita semua menjadi bangsa dewasaÂ
Cimahi, 07 Desember 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H