mari berbahasa
dengan seindah-indahnya nada
agar jiwa dan rasa tetap penuh cintaÂ
mari memainkan kata
dengan jujur penuh wibawa
bukan dengan bisa yang penuh dustaÂ
mari berkata-kata
yang terhindar dari gelak tawa
sebab ia berpotensi mewariskan lupaÂ
mari menuliskan kata-kata
bisa jenaka yang mengundang sedikit tawa
atau petuah bijak yang memacu diri menjadi dewasaÂ
mari berbicara
dengan ketulusan yang memenuhi rasa
barangkali saja bisa membuat Tuhan terpesonaÂ
mari mempertajam kata
dengan ketegasan namun nyaman terbaca
barangkali saja ada kebaikan di sanaÂ
Cimahi, 27 Nopember 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H