Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kucing dan Tikus

29 Oktober 2016   01:08 Diperbarui: 29 Oktober 2016   05:30 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: Crossover Wiki - Wikia

#1
di kota ini banyak tikus berkeliaran
memenuhi lorong gang dan jalanan
berhamburan, berlarian, pada jingkrakan
kalau masuk karaoke mereka dangdutan 

tikus di kota lain juga sama banyaknya
tak ada kantor kecuali tikus menghuninya
wajah mereka bersih, rupawan dan tampan  
sedikit pun tak ada debu kotoran 

tikus-tikus itu gendut-gendut perutnya
maklum, kota tempat mereka tinggal banyak anunya
di mana-mana banyak makanannya
termasuk kertas berharga yang dilahapnya 

hingga pada suatu saat yang tak diduga

#2
kebersihan sudah menjadi icon kota
penguasa kota ingin kotanya menjadi kota dunia  
tak boleh ada sampah satu pun, apalagi dua atau tiga
termasuk tikus-tikus yang merusak keindahan kota  

kucing-kucing lapar dari hutan dikumpulkan
kucing ganas yang dikarantina juga dikeluarkan
kucing tua berjenggot lebat jadi komandan
semua kucing kini siap siaga berperang 

#3
genderang perang ditabuh kencang
kucing ganas mengejar tikus yang ketakutan  
kucing hutan rakus memangsa tikus yang kecapean  
kucing-kucing berperang penuh kedisiplinan  

tikus-tikus kini kelaparan
semua makanan dijaga 24 jam oleh kucing hutan
di seluruh kota kini tak ada lagi tikus ditemukan  
kota yang dulu dipenuhi tikus, sekarang jadi aman   

Bandung, 29 Oktober 2016

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun