Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antologi Praya

22 Oktober 2016   00:52 Diperbarui: 22 Oktober 2016   01:14 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#1
Sepahat bertaut pada takluk
Semai di pesisir merecah regang
Tiba bebulir disentuh kembang
Saat senja menukik dengan tajam

Fitrah berbaur semu di pantai
Harap bergema di laut takdir
Tetumbuh yang tetap kerontang
Bersujud patuh pada alur mizan

#2
Senja bergulir mengalir
Menukik di ufuk cakrawala
Menyisakan tapak dan jejak
Di tanah Lombok yang tengah kerontang
Anak-anak bangsa rela berupaya
Menggapai cita bersama gulir senja

#3
Reda cambuk mengusir
Tatar negeri dijemput bulir
Kiprah bersumbu berpikir
Rona berjemput takdir

#4
sedu berbaju ragu tadi
sedari lama menanti kisah pagi
dawai sepi dalam irama sunyi
hendak berlari mengikuti kisi-kisi
terhenyak pagutan bertali
bisik-bisik mengikuti
menyaksi perjalanan pertiwi

#5
Nusa di timur raya
Kusaksikan satu senja
Ranting tetap berserakan
Daun kering berjatuhan

#6
lereng-lereng Rinjani
menopang tegak bumi
tatapan Praya senja hari
bersaksi wangi di tanah Bali

lapangnya hati putri
mempersembahkan diri
menjadi perempuan sejati
berbagi kecantikan dewi

bilah diri terus terbagi
sepanjang tahun berbakti
Mandalika di timur pertiwi
jiwa-jiwa terikat silaturahmi

#7
Tiba saat perpisahan
Nusa indah penuh kenangan
Pesona mutiara nan rupawan
Esok pagi kan kutinggalkan
Menjadilah intan gemerlapan
Menghiasi taman kebangsaan
Dalam bingkai besar kesatuan

Bandung, 22 Oktober 2016
#memory_at_praya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun