Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Redup Matra Bersemayam

11 Oktober 2016   22:30 Diperbarui: 12 Oktober 2016   19:07 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: anekatempatwisata.com

inilah jogja
yang menjadi kota kedua
entah kenapa jiwaku di sana 

masih di tempat yang sama
pijak kaki tercecer di sana
tempat leluhur merupa jiwa 

ada haru menjadi debu
seolah mimpi berkali-kali beradu
entah sudah berapa kali ditikam rindu 

Jogja-ku yang nyaman
redup matra bersemayam
tak ada geram, betapa terpendam 

betapa terhanyut raga
menggiring kedua kaki di pusat kota
hai Jogja, sebentar lagi aku pulang jua 

kota ini istimewa
selesai menata cagar budaya
warga dunia lalu lalng di sana 

ah Jogja, andaikata tubuh ini
ditakdirkan terlahir di sini
aroma ini akan terus kunikmati 

Jogja, 11 Oktober 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun