Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menopang Raga, Menambatkan Cinta

10 Agustus 2016   01:51 Diperbarui: 10 Agustus 2016   02:44 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

terpaku dalam di ruang yang diam
palung-palung dada diterpa geram
entah apakah aku tersesat di jalan
atau istirahat ini meninabobokan

terudzur kaku di ruang yang kelam
kerling bulan merindu ingin pulang
terjulur syukur aku bakti panjatkan 
atas ke-Rahiman-Mu, duhai Tuhan

denting dawai nurani di celah pagi
memasrahkan hati mengeja deret hari
menyanggupi peran di panggung duniawi 
dengan upaya kesadaran yang tinggi

terpahat cinta di dinding rona jiwa
yang Engkau balut dengan cahaya
miniatur semesta yang Engkau cipta
menggiring jiwa pada satu rasa setia

juwita, tempat permata jiwa bertahta
dan pelita merekah mengurai cahaya
merambat menjalar tak mengenal jeda
menopang raga menambatkan cinta

Bandung, 10 Agustus 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun