lunar panjang berparas bintang
bergumul dengan biru wajah bulan
selekat malam menukar muram
lalu aksara bersusun abjad hitam
huruf-huruf terhimpun menjadi rumpun
selaksa tata dalam kelola frasa yang rimbun
seduhan gumam merambat merendapkan
sehimpun canda meliuk di pepohon rindang
ketika mata pena mengeja datar aksara
berlayar si jiwa demi meluluhkan si rasa
tentang substansi hakikat dari keberadaan
juga esensi makrifat tentang kesadaran
Palangkaraya, 27 Januari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!