Dalam satu tahun ke depan ini, saya akan memasuki masa pensiun. Selanjutnya, dalam ruang yang sangat terbatas ini, saya akan menceritakan isi hati saya, menghadapi masa pensiun yang misterius itu. Kenapa misterius?Â
Karena sepengetahuan saya, banyak orang yang akan memasuki masa pensiun mulai bingung, tentang keadaan seperti apa kehidupan setelahnya.
Tentang hal ini, para bijaksana dalam berbagai cerita, berita, maupun fakta menyatakan bahwa masa pensiun itu bagaikan mata uang dengan dua sisi: sisi suram dan sisi terang.
Para pembaca yang budiman, sebelum melanjutkan curhat ini, perkenankan saya memperkenalkan diri secara singkat.Â
Saya ini seorang perempuan setengah baya yang beruntung menjadi pegawai di Kementerian Keuangan.Â
Saat ini saya diberi kepercayaan sebagai Kasubbag Keuangan, pada Kantor Wilayah DJPB Provinsi Kalimantan Tengah.
Secara umum kantor saya mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan, supervisi, asistensi, bimbingan teknis, dukungan teknis, monitoring, evaluasi, analisis, kajian, penyusunan laporan, dan pertanggung jawaban di bidang perbendaharaan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Tugas saya tersebut sangat membutuhkan ketelitian, sebab berhubungan dengan masalah keuangan. Namun jangan sangka saya punya banyak uang ya, sebab uang negara yang saya kelola hanya dalam bentuk hitungan angka-angka saja.Â
Uang negara tersebut secara fisik dipegang oleh staf bendahara, yang bertanggung jawab langsung kepada Menteri Keuangan untuk melaksanakan tugas menyimpan, membayar dan membukukan serta mempertanggungjawabkan keuangan di kantorku.
Saya bekerja menjadi pegawai di Kementerian Keuangan sejak berumur 19 tahun dan saat ini memasuki usia 58 tahun, pada bulan Desember ini.Â