Palang pintu perlintasan rel kereta api di Jalan Hi Komaruddin atau tepatnya di belakang kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela) Bandar Lampung sudah lamatidak berfungsi.Fungsi dari palang pintu perlintasan kereta api sangatlah penting untuk keselamatan pengendara roda dua maupun roda empat saat melintas, agar mengetahui kereta api yang akan melintas.
Sudah banyak sekali warga yang mengeluhkan tentang palang pintu yang tidak berfungsi ini, karena warga merasa was-was ketika akan menyebrang di perlintasan kereta itu. Hal itu membuat warga harus ekstra hati-hati saat melintas di rel kereta api milik PT.KAI ini, karena jika tidak hati-hati dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Bapak Firman selaku petugas penjaga pintu perlintasan mengaku sudah melaporkan ke Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dan ke PT Kereta Api Indonesia (KAI) Tanjung Karang  namun belum ada perbaikan hingga sekarang.
"Mereka mah iya iyaaja mbak, tapi tidak ada buktinya sampai sekarang," ujar pak firman saat di konfirmasi Jumat (13/5/2022).
Saat ini, petugas hanya mengandalkan alat manual seadanya seperti sirine serta handytalky (HT) untuk menjaga perlintasan. HT ini jaraknya hanya 2 kilometer, terkadang juga sinyalnya jelek jadi suaranyaputus-putus.
Di perlintasan ini, dalam 24 jam kereta api bisa melintas sebanyak 54 kali. Sementara kereta babaranjang akan melintas dalam selang waktu 15 sampai 20 menit sekali.
Petugas jaga juga masih tetap bekerja secara manual memberikan aba-aba sebagai tanda kalau kereta api akan lewat. Setiap kereta api hendak melintas, hanya ada satu petugas yang menghadang pengendara di satu sisi jalan dan membawa papan 'STOP'."Saya mah takut mbak, terkadang masih saja ada kendaraan yang menerobos, pokoknya semerawutlah apalagi kalau pagi jam berangkat kerja,"ujarnya.
Kemacetan menjadi salah satu masalah yang kerap terjadi saat kereta melintas karena pengendara juga tidak mau saling mengalah. Permasalahan palang pintu kereta api yang tidak berfungsi jangan dianggap sebelah mata, karena ini demi keselamatan nyawa pengendara yang sedang melintasi perlintasan rel kereta api tersebut. Disamping itu juga, gerbong kereta api dalam satu hari yang mengangkut batubara sangat panjang sekali, kadang membuat macet jalan.
Harapan kami, kepadaPemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung maupun PT KAI untuk mengatasi agar segera menghubungi Kementrian Perhubungan untuk dapat terjun ke lapangan membenahi palang pintu kereta api di Jalan Hi Komaruddin atau tepatnya di belakang kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela) Bandar Lampung.Â