Mohon tunggu...
Syanando Adzikri
Syanando Adzikri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Ingin mencari dan menshare ilmu + gagasan

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Laksamana Malahayati Janda yang Menjadi Panglima Perang

30 Juli 2024   16:04 Diperbarui: 30 Juli 2024   16:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: steemit.com - Makam Laksamana Malahayati 

Malahayati merupakan salah satu tokoh pahlawan Nasional Indonesia. Seorang janda muda yang ditinggal syahid suaminya dalam pertempuran selat Malaka, antara kesultanan Aceh melawan armada Portugis.

Tahun 997-1011 H/ 1589-1604 M, sultan Alauddin Riayat Syah Sayyidil Mukammil memerintahkan kesultanan Aceh. Beliau mengangkat Malahayati sebagai panglima pengawal istana.

Pada masa pemerintahan Sultan Alauddin ini, Belanda mulai menginjakkan kakinya di tanah Aceh, diantaranya dipimpin oleh Houtman bersaudara, yaitu Cornelis De Houtman dan Frederick De Houtman, yang masuk Banda Aceh pada tahun 1006 H/ 1599 M.

Sultan Alauddin mengizinkan Houtman bersaudara untuk mendirikan kantor dagang (Lodge/Loji) di wilayah kekuasaan beliau. Dengan itulah bertambah banyak kapal-kapal dagang Belanda yang berlabuh di pesisir Aceh.

Pada tahun tersebut juga terdapat peristiwa pembajakan yang dilakukan oleh para serdadu -serdadu Belanda, sehingga menimbulkan pertempuran lait antara Coast Guard kesultanan Aceh dengan serdadu-serdadu Belanda tersebut, dan menelan korban dari masing-masing kedua belah pihak.

Peristiwa tersebut memantik amarah panglima Malahayati. Tanpa sepengetahuan Sultan, panglima Malahayati beserta pasukannya menyerbu Lodge Belanda. Penyerbuan tersebut membuat pasukan Belanda kocar-kacir melarikan diri, bagai kotoran kambing yang jatuh tersapu angin.

Panglima Malahayati beserta pasukannya yang dikenal dengan nama Armada Inong Bale, yang mana sebagian besar prajuritnya terdiri dari para wanita yang berstatus janda, mereka mengejar sisa pasukan Belanda yang berhasil kabur. Sampai akhirnya musuh bisa disapu habis, termasuk pimpinan mereka, Houtman bersaudara. Akhirnya peristiwa tersebut menjadi salah satu tragedi berdarah bagi pemerintah kolonial Belanda.

Karena berjasa dalam menumpas kaum penjajah, Sultan Alauddin menaikkan pangkan Malahayati sebagai Laksamana. Sekarang makam Laksanakan Malahayati terletak di dekat bukit Krueng Raya, bekas markas pasukan Inong Bale. Beliau dimakamkan bersama beberapa perwiranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun