Siapa yang tidak mengenal Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara (1889-1959). Salah seorang tokoh pendidikan Indonesia. Beliau yang mendirikan lembaga pendidikan yang bernama Taman Siswa untuk kaum pelajar pribumi yang pada saat itu kaum pribumi dipersulit oleh pemerintah kolonial Belanda dalam mengenyam pendidikan. Kolonial hanya menyediakan pendidikan untuk keturunan mereka dan kaum priyayi.
Soewardi Soerjaningrat merupakan pelaku sejarah yang menyaksikan keadaan Nusantara pada awal abad 20 M, yang masih terjadinya ketidakadilan pemerintah kolonial kepada rakyat pribumi.
Pada saat masih menjabat pimpinan Serekat Islam (SI) dan Indische Party di Bandung dengan Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Soewardi Soerjaningrat pernah membuat statement terkait Islam dalam tulisannya:
"Kondisi penjajahan dan Penindasan tersebut telah melahirkan pemahaman bagi rakyat Indonesia bahwa Islam identik dengan kebangsaan atau Nasionalisme. Islam menjadi anti-politik Kristenisasi, karena Kristenisasi identik dengan Imperialisme atau penjajahan."
Pernyataan tersebut beliau tulis dalam Het Javaansche Nationalisme in de Indische Beweging. Hal tersebut menunjukkan bagaimana pandangan beliau terkait Islam sebagai simbol Nasionalisme di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H