Buku menarik yang  dikarang oleh seorang wanita yang mengisahkan dirinya dalam menapaki hidayah Islam. Yah ..nama seorang wanita tersebut ialah Karima Omar Kamouneh. Seorang wanita kulit hitam yang lahir dari keluarga Kristen Episcopalia yang sangat taat di Negara Bagian New Jersey, AS.
Pada usia remaja karima mulai dididik keluarganya menjadi penganut ajaran Episcopalia dwngan sungguh-sungguh. Meskipun begitu Ia mulai menyadari bahwa agama yang diyakininya itu meninggalkan terlalu banyak pertanyaan, mulai dari pertentangan ajaran-ajarannya, hingga misteri-misteri yang tidak bisa dipahami, sehingga batinnya merasakan kegelisahan, kegalauan, serta merana.
Pada saat masuk sekolah menengah, Karima karima mencoba menyelidiki agama-agama lain, sampai dirinya menjadi mahasiswa. Dimulai dengan mempelajari agama asalnya, yaitu Katholik dan Episcopalia, selanjutnya ia mempelajari ajaran kristen yang fundamentalis, hingga agama-agama besar di Asia, seperti Hindu dan Buddha, dan Yahudi. Namun setelah dipelajari semua oleh Karima, ia masih merasa mengganjal.
Alhasil akhirnya Karima mulai mencoba untuk melakukan meditasi Yoga Kriya.Namun hal tersebut masih terasa kurang, hingga akhirnya karima sendiri mengidap penyakit yang lumayan parah.Pada saat itu Karima berusia 23 tahun. Karena penyakitnya tersebut, Karima dilarikan ke rumah sakit Khatolik terdekat. Pada waktu itulah Karima bertemu denga seorang Muslim, dan ia diperkenalkan kepada orang-orang Muslim lainnya. Hingga seorang Muslim tersebut menjadi suaminya.
Karina mencoba mempelajari Islam. Karima merasa lega, karena segala pertanyaan apapun yang ia ajuka, Islam menjawabnya dengan sangat memuaskan dan Indah. Termasuk pertanyaan mengenai hal kewanitaan. Selain itu Karima sangat bahagia, karena bawahwa Islam itu tidak hanya menghormati agama-agama lain, tetapi juga menganggap agama-agama lain sebagai batu-batu pijakan kepada hidayah Islam.
Buku tersebut juga memmuat gagasan-gagasan yang dikemukakan Karima Omar Kamouneh, diantaranya terkait masalah keuniversalan Islam, Adab menyeru Non-muslim kepada Islam, Hak emosional wanita dalam Islam,dllÂ
Terakhir.... mengutip dari ucapan sahabat Ali bin Abi Thalib "Janganlah mencari kebenaran lewat manusia. Temukanlah terlebih dahulu kebenaran itu, dan engkau akan mengetahui mereka yang mengikutinya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H