Pasca serangan brutal  masjid Al-Noor dan Masjid Linwood di Christchurch, Selandia Baru, Jumat 15 Maret 2019 telah menyeret perhatian publik. Jacinda Kate Laurell Ardern  nama lengkapnya, pemimpin wanita termuda di dunia. Dia salah seorang politikus dari Partai Buruh Selandia Baru, yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri  setelah negara ini 150 tahun berdiri.Â
Sikap politiknya, "kami akan merevisi undang-undang kepemilikan senjata" adalah bijak dan punya empati tinggi untuk menjauhkan manusia dari tindak kekerasan. Â Segera setelah insiden yang bertsifat teror ini akan kami lakukan langkah untuk itu, komentarnya. Meskipun sarat muatan politik, paling tidak telah ada upaya bijak untuk mempertegas bahwa negara ini punya empati kemanusiaan.Â
silaturrahim dengan keluarga korban.
negara akan memfasilitasi semua beaya "penguburan" korban yang diketahui kemudian  syahid 50 orang dan luka-luka 50 orang. penegasan ini disutarakan Ardern saat mengunbjungi keluarga korban. Dia tidak segan menyapa ramah mengemgam erat tangan mereka. dan dengan mengenakan "jilbab" selendang penutup kepala menu7njukkan kebersamaan Ardern dengan komunitas keluarga  korban.Â
Ardern mengatakan; pesan cinta dan duku7ngan Selandia Baru untuk anda semua. insiden itu bukanlah wajah negara kita. mereka adalah kita katanya tegas. Â "Aksi teror ini dibawa ke tanah kita untuk digunakan menyerang kita: katanya. Â
Ardern mengunjungi lokasi kejadian serta mengajak para keluarga korban menaruh bunga di ndepan Masjid Al-Noor yang paling banyak menelan korban. Â atas nama rakyat Selandia Baru kita berduka kita merasakan itu bersama, "mereka adalah kita" sebut Ardsern sebagaimana dilansir olh cnnindonesia.com.Â
Dapat dipastikan pertemuan Ardern dengan kerabat keluarga korban adalah sebuah gambaran sosio-hu7manis yang sangat amat mengharukan. insiden telkah berlalu, pelaku ditindak dengan hukuman, kehidupan masih panjuang.Â
Aksi teror itu cukup membuat luka serta mertusak wajah ramah Selandiua Baru. semua pihak menyesalkan. namun aksi bijak Ardern cukup membanggakan. sikap ntegas dan prinsip kemanusiaannya akan memelihara hubungan kemanusia yang diperlukan abad ini. semoga Allah memberkati kita semua serta mengampuni segala kekhilapan. cukuplah semua itu pembelajaran. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H