Mohon tunggu...
Syamsul Rijal
Syamsul Rijal Mohon Tunggu... Dosen - pro-insani

open to a new environment, easy to socialize, well organized, hard working, and responsible.\r\n......... \r\nwww.syamsulrijal.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nilai Emas Kepribadian Seseorang

5 Februari 2012   17:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emas, ya emas dan hampir tidak ada yang tidak mengenal emas. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa. Emas digunakan sebagai standar keuangan banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan. Sebagai perhiasan, emas massive dikenal disegenap lapisan strata sosial.

Ditilik dari muasalnya, emas bercampur bersama lumpur dan ia tidak bernilai apa apa. Lumpur itu kotor, gumpalan tanah tiada arti, menyatu dengan butiran emas. Butiran emas bersama lumpur tiada bernilai, para pendulang memisahkan emas dari lumpur sehingga berharga.             Demikian juga dengan potensi manusia yang terpendam tidak bernilai bagi dirinya juga bagi orang lain, karena itu diperlukan kesadaran untuk menggerakanpotensi diri menuju kesadaran meraih keberhasilan cita-cita kehidupan.

Bahwa seseorang dapat berbuat terpuji menuju sukses yang melahirkan sense of humanity. Semua orang dapat berbuat dan menentukan aktifitasnya bermanfaat ataupun membawa mudharat. Pilihan berbuat yang bermanfaat adalah sebuah keniscayaan dan sarat nilai dalam kehidupan. Pada titik ini potensi manusia akan dapat mentransformasikan nilai kepribadian di dalam kehidupan yang nyata, berbuat baik, menghargai perbuatan adalah nilai asasi. Demikian juga seseorang ketika bagaimana ia menghargai dan merasa dihargai adalahnilai emas dari kepribadian seseorang yang terpendam dan perlu diaktualisasikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun