Mohon tunggu...
Syamsul Huda
Syamsul Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kimia Universitas Sebelas Maret

Chemistry

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim PKM-RE UNS Hadirkan Inovasi Baru Salep Oleogel dari Minyak Kelapa, Eceng Gondok, dan Daun Ketepeng untuk Alternatif Penyembuhan Luka Diabetes

21 September 2023   14:30 Diperbarui: 21 September 2023   14:35 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Tim PKM-RE UNS (Dokpri)

Diabetes Melitus (DM) merupakan kelainan metabolisme karbohidrat, dimana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik sehingga dapat menyebabkan komplikasi kronis karena kondisi hiperglikemia. Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2011 penderita diabetes di Indonesia pada usia 20-79 tahun mencapai 7,29 juta sedangkan pada tahun 2021 mencapai 19,47 juta dan diperkirakan akan mencapai 28,57 juta pada tahun 2045. 

Melihat jumlah penderita penyakit DM yang terus mengalami peningkatan, mahasiswa UNS Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2023 menginovasikan alternatif penyembuhan luka kaki pada penderita DM. Tim yang beranggotakan Setyanto Arief Wiedagdo (S1 Kimia), Anjelika Putri Febriyanti (S1 Kimia), Syamsul Huda (S1 Kimia), Valentina Kusumaningrum (S1 Kimia), dan Evangelica Dian Perdana (S1 Biologi) dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret (UNS) di bawah bimbingan Dr.rer.nat. Maulidan Firdaus, S.Si., M.Sc. berinovasi membuat salep basis oleogel sebagai alternative penyembuhan ulkus diabetikum.

Diabetes mellitus dapat menimbulkan gejala ulkus diabetikum dimana kaki mengalami luka yang disertai dengan keluarnya cairan nanah berbau tidak sedap. Ulkus diabetikum relatif sulit disembuhkan bahkan menyebabkan amputasi dan kematian karena adanya infeksi bakteri seperti Klebsiella pneumonia, Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas aeruginosa.

Baru-baru ini oleogel dipelajari sebagai kandidat sediaan topical yang dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan luka kaki diabetes. Pada penelitian ini diinovasikan pembuatan salep basis oleogel dengan bahan alam yang lebih ekonomis, mudah didapatkan, serta membantu mengurangi limbah gulma yaitu dengan menggunakan eceng gondok, minyak kelapa, dan daun ketepeng yang kemudian akan dilakukan optimasi pengujian aktivitas antibakteri secara in silico dengan Molecular Docking dan in vitro  dengan melakukan uji terhadap kultur bakteri serta dilakukan pengujian efektivitas oleogel sebagai alternatif penyembuhan pada luka diabetes secara in vivo pada mencit dan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dalam pembuatan oleogel.

Pelaksanaan Kegiatan PKM-RE (Dokpri)
Pelaksanaan Kegiatan PKM-RE (Dokpri)

Eceng gondok yang dianggap sebagai limbah gulma, memiliki kandungan selulosa sekitar 64.51% yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan natrium karboksimetil selulosa sebagai agen pengental dan stabilizer dalam pembuatan oleogel dengan sifat biokompatibel dan ramah lingkungan. Minyak kelapa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan oleogel karena beraroma sedap, harga ekonomis, dan kaya akan kandungan asam lemak. Kandungan senyawa metabolit sekunder dalam daun ketepeng cina dimanfaatkan sebagai bioreduktor dalam pembuatan nanopartikel perak yang mampu berperan sebagai agen penyembuhan luka karena memiliki aktifitas antibakteri yang relatif baik.

"Minyak kelapa memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Selain itu, batang eceng gondok sering hanya dianggap sebagai gulma padahal memiliki kandungan selulosa yang tinggi serta banyaknya potensi daun ketepeng di Indonesia, dimana memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang masih dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Saya dan tim mempunyai ide untuk mengkombinasikan ketiga bahan tersebut menjadi produk salep oleogel untuk penyembuhan luka diabetes. Produk salep ini kami beri nama "ECRASSIA" yang merupakan singkatan dari nama ilmiah eceng gondok dan tumbuhan ketepeng cina." jelas Setyanto Arief.

Hasil dari penelitian ini nantinya akan didaftarkan hak paten sederhana. Selain itu juga, akan diseminasikan dalam 8th International Conference on Advanced Material for Better Future pada tanggal 19 Oktober 2023 mendatang. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif baru dalam penyembuhan luka diabetes serta dapat meningkatkan nilai guna limbah eceng gondok, minyak kelapa, dan daun ketepeng.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun