Mohon tunggu...
Syamsul Bahri
Syamsul Bahri Mohon Tunggu... Administrasi - coretan seadanya berawal dari minum kopi.

Menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kisah Ikky, Pemandu Selam di Raja Ampat

9 Februari 2020   07:20 Diperbarui: 9 Februari 2020   14:29 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama tamu menuju lokasi penyelaman (sumber: akun FB @rhevqi Ahmad)

Menyelam di Raja Ampat adalah impian bagi banyak penyelam. Sesuatu yang tidak mudah mengingat besarnya budget yang dibutuhkan untuk mewujudkannya. Itu bagi mereka yang datang kesana sebagian wisatawan.

Beda halnya ketika menjalani profesi sebagai dive guide atau pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan penyelaman. Inilah yang dilakukan oleh beberapa Alumni Kelautan Unhas yang pernah atau sementara bekerja baik di Raja Ampat maupun di Kota Sorong.

Ada beberapa yang pernah dan saat ini masih bekerja disana. Sebutlah seperti Muhajir (Ondo) yang pernah bekerja di The Nature Conservancy (TNC) Indonesia, Wawan Mangile yang saat ini juga kerja di TNC, Abdee Hasan yang saat ini kerja di Conservation International yang kantornya di Kota Sorong namun sitenya di Raja Ampat, serta Rhevqi Ahmad dengan profesinya yang sehari-hari bergaul dengan bule sebagai dive guide.

Bukan karena berkaitan dengan bule, namun menarik untuk menggali dan membagi cerita seorang Rhevqi Ahmad (Ikky) menjalani profesi sebagai pemandu selam (dive guide). Salah satu profesi yang masih sangat minim ditekuni oleh alumni.

Ia bercerita ketika kami ngopi di salah satu warung kopi di Kota Makassar. Momen ketika ia lagi cuti untuk sejenak istirahat dari rutinitas dan kembali berkumpul bersama keluarga dan teman-temannya.

Pada tahun 2012, ia mulai bekerja di Raja Ampat sebagai dive guide setelah mendapat rekomendasi dari senior di kampus yang temannya memiliki sebuah resort bernama Doberai Resort. Kesempatan itu ia tidak sia-siakan. 

Menurutnya, niat awalnya cuma mau merasakan bagaiman "Wow" nya menyelam di sana. sehingga pada saat itu, jumlah gaji yang ditawarkan tidak menjadi pertimbangan utama.

Seiring waktu berjalan, ketika telah merasakan luar biasanya menyelam di Raja Ampat, ia pun memutuskan untuk tinggal lebih lama. 

Perlahan kenalan semakin banyak dan ia berhenti kerja di Doberai Resort agak tidak terikat dan lebih bebas memperbanyak teman dengan bekerja sebagai Freelancer Guide di beberapa homestay yang dikelola oleh masyarakat lokal.

Melalui teman seprofesi, ia mendapat informasi mengenai beberapa resort bintang 3 dan 5 yang membutuhkan pemandu selam. Berbekal pengalaman sebelumnya, dengan percaya diri melamar di Papua Paradise Resort dan akhirnya diterima. 

Papua Paradise Resort merupakan salah satu resort besar yang memiliki rating 5 stars untuk dive centrenya dan lokasinya berada di Pulau Batanta. Sebuah resort besar yang pemiliknya berkewarganegaraan Hungaria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun