Klaners Gowes, Komunitas sepeda alumni Kelautan Unhas sedang menikmati kopi di salah satu warung kopi di Makassar
Makassar - Tidak bisa dipungkiri bahwa kopi menjadi salah satu minuman terfavorit di dunia. Selain karena rasa pahitnya yang khas dan nikmat, kopi juga memiliki aroma wangi yang memanjakan hidung penikmatnya. Aroma kopi yang menguar saat diseduh jadi bagian favorit para pecinta kopi.
Semakin digandrunginya kopi beberapa tahun belakangan ini, membuat saya penasaran untuk menelusuri kota di dunia yang memiliki peminum kopi terbanyak.Â
Ketika saya mulai membaca pada laman majalah.ottencoffee.co.id, awalnya saya berpikir bahwa salah satu kota di Indonesia akan masuk dalam jajaran itu. Ternyata yang saya pikirkan salah, tak satu pun kota di Indonesia masuk dalam 10 besar jajaran kota itu. Tidak ada Aceh yang yang dijuluki dengan "kota seribu kedai kopi", Belitung dengan julukan "pulau seribu kedai kopi", Makassar juga yang selain dikenal dari sisi kulinernya tapi juga keberadaan warung kopi yang semakin menjamur menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat tinggi, serta masih banyak kota lainnya.
Adapun kota yang menempati peringkat pertama adalah Helsinki, Ibukota Finlandia. Konon, tidak ada negara manapun di planet bumi yang mengkonsumsi kafein sebanyak Finlandia. Rata-rata penduduk Finlandia meminum 5 cangkir kopi sehari, dua kali lebih banyak dari konsumsi kopi di seluruh dataran Eropa. Warga Finlandia setidaknya menghabiskan 12 kg biji kopi per orang per tahunnya. Data ini dikeluarkan oleh International Coffee Organization (ICO).
Beberapa Kota lainnya berdasarkan urutan peringkat setelah Helsinki adalah Seattle (Washington), Oslo (Norwegia), Roma (Italia), Melbourne (Australia), Amsterdam (Belanda), Tokyo (Japan), Singapura, Seoul (Korea), Copenhagen (Denmark).
Ternyata, hal ini berbeda ketika saya menelusuri negara penghasil kopi terbesar di dunia. Indonesia menempati peringkat ke-4, dimana berdasarkan Badan Pusat statistik, pada tahun 2018, produksi kopi Indonesia untuk perkebunan rakyat mencapai 685.000 ton. Sementara, yang menempati peringkat pertama adalah Brazil dengan produksi per tahunnya mencapai 3.300.000 ton.
Kalau kita melihat data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara kedua data tersebut. Di mana kota yang memiliki peminum kopi terbanyak, tak satu pun berasal dari 10 negara penghasil kopi terbesar di dunia.
Melihat kondisi ini, saya semakin tertarik untuk menelusuri mengapa kota yang negaranya tidak masuk dalam jajaran penghasil kopi terbesar di dunia seperti Helsinki (Finlandia), justru sangat "kecanduan" meminum kopi.
Kebiasaan minum kopi orang Finlandia yang besar-besaran ini tak hanya muncul begitu saja. Dilansir dari laman majalah.ottencoffee.co.id, kebiasaan minum kopi yang masif ini hadir karena beberapa faktor. Faktor pertama tentu saja melibatkan budaya dan kebiasaan.
Menurut Samuli Ronkanen pemilik dari Helsinki's Good Life Coffee, masyarakat Finlandia selalu harus meminum kopi yang disajikan tuan rumah saat mereka berkunjung ke rumah teman atau keluarga. Menolak minum kopi karena alasan apapun akan dianggap tidak sopan. Jadi, meskipun kamu sudah meminum bercangkir kopi tapi saat berkunjung menyeduhkan kopi untukmu kopi itu harus kamu habiskan.