Puluhan orang berjajar di trotoar badan jembatan di atas tol Jagorawi yang mengarah ke Cibubur Junction. Di dekatnya terdapat cangkul, linggis, palu, atau peralatan pertukangan lainnya yang dibungkus karung atau diikat tali. Mereka ada yang duduk, berdiri, ada juga yang rebah dan tiduran.
Pemandangan yang hampir sama juga kerap saya temukan di Jalan Kalibata, depan Taman Makam Pahlawan. Hampir serupa dengan di atas jembatan tol Cibubur Junction, mereka pun duduk-duduk di samping peralatan pertukangan yang mereka bungkus dengan karung atau sekadar diikat tali.
Baik di dekat Cibubur Junction maupun di Kalibata, mayoritas mereka adalah laki-laki dewasa. Sementara, perempuan dan anak, kalaupun ada, jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Siapakah mereka? Apa yang sedang mereka lakukan?
Saya coba memperhatikan dari jauh, penasaran ingin tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi? Sewaktu saya ke India, Agustus 2010 lalu, saya menemukan gambar yang hampir mirip. Orang-orang tidur di atas-atas trotoar jalan yang disebut sebagai “orang-orang dalits”. Apakah mereka seperti juga dalits?
Dari beberapa kali saya perhatikan, ada pemandangan yang mungkin menarik disimak. Saya sempat beberapa kali melihat kumpulan orang-orang di atas jembatan tol Cibubur bergerak mendekati sebuah mobil pickup yang berhenti di dekat mereka.
Tidak jelas apa yang terjadi, yang pasti ketika kerumunan itu mulai bubar, beberapa diantara yang berkerumun akan ikut naik mobil pick-up tersebut dengan membawa cangkul, linggis, atau barang-barang pertukangan miliknya.
Kata seorang teman yang juga ikut menyaksikan pemandangan itu, pick-up itu mencari orang-orang yang bisa menjadi kuli untuk proyek bangunan atau galian kabel di Jakarta dan sekitarnya. Masih kata teman saya tadi, orang-orang yang ikut dalam pickup itu akan kembali ke atas jembatan itu jika proyek bangunan atau galiannya sudah selesai.
“Ada yang kembali sendiri, ada juga yang diantar mobil pickup seperti itu,” jelasnya.
“Terus, siapa yang ada di dalam pickup tersebut?” Tanyaku.
“Siapa lagi kalau bukan calo,” jelasnya ringkas. “Mereka yang ditugaskan sama orang proyek untuk mencari kuli!”
“Ya, aku mengerti,” jawab saya.