Mohon tunggu...
Syamsuddin Juhran
Syamsuddin Juhran Mohon Tunggu... Oposisi Intelektual -

Ilustrasimu, Imajinasiku . . .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan: Subordinasi Pendidikan Formal dan Merivitalisasi Pendidikan Nonformal (Pendidikan Luar Sekolah)

21 Januari 2014   21:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:36 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh: Syamsuddin

Salah satu Mahzab pendidikan Jhon Deway mendfinisikan Pendidikan ialah proses soisal yang membantu anak dalam menggunakan kemampuaanya untuk mencapai tujuan sosial. Jika kita benturkan definisi dari Jhon Deway diatas dengan realita yang terjadi atas efek pendidikan di Negara ini. mungkin sanagat jauh dari tujuannya.

Sejak Kita kecil dan mengeyam pembelajaran disekolah dasar kita selalu dipaksa untuk menghapal dan dicengkokin hal hal yang tidak penting, sehingga kita sering mengeluh dan tidak ingin masuk mengikuti pembelajaran dikarenakan hapalan atau pelajaran" yang sifatnya memaksa. Misal Matematika tentang Log,sin,cos atau Vektor ,maupun pelajara biologi yang kita harus hapal komposisi tumbuhan.

Dari contoh diatas, pelajaran tsb dikhususkan diperkuliahan Magister tetapi di Sekolah dasar kita sdh dipaksa harus menghapal, sedangkan Ahli atau Magisterpun belum tentu hapal mengenai bagian bagian dan komposisi mata. “Bahwa kebiasaan menghafal itu tidak menambah kecerdasan, malah menjadikan saya bodoh, mekanis, seperti mesin." TanMalaka

Pembelajaran di jaman Pra industri, menggunakan metode pembejaran dengan segitiga mengkrucut keatas, yang pertama adalah Seni dan Budaya, Sosial dan ilmu Alam. Para anak bangsawan di zaman yunani semasa anak anak malah tidak mengikuti pendidikan dijalur formal. mereka lebih memilih belajar dirumah (Non Formal education), untuk belajar melukis atau belajar bermusik mengutamakan Skill, ketika dewasa, barulah mereka mereka belajar ilmu sosial dan alam. karena metode ini dipercaya meningkatkan kualitas berpikir. yang disebabkan proposionalnya antar otak kanan dan kiri.

Sangat jauh berbeda dengan di negra kita, yang menggunakan segitiga terbalik ilmu sosial, alam bahakan Seni budaya sering dilupakan dan dihilangkan dalam kurikulum.

Seperti yang di katakan oleh Ivan Ilich Pendidikan adalah subordinasi (manipulasi) kekuasaan elit. yang mana hanya mengutamakan ekspansi dan eksploitasi manusia. Manusia menjadi ladang Uang dalam sebuah persekolahan atau perkuliahan. dan juga merupakan media produksi pendidikan dengan mitosisasi manusia.

Bourdie juga mengungkapakan bahwa pendidikan formal sebagai alat Penidasan dan membuat kelas kelas sosial didalam sekolah. Pendidikan di trasnformasikan melalui kurikulum agar kaum kapitalis dengan mudah berinvestasi dengan menggunakan kelas kelas dan standarisasi maupun stratifikasi sekolah. Dengan strata demikian dapat menguntungkan kapital melalui pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun