a. Peristiwa Positif.
Sewaktu di bangku SMP, saya memiliki postur tubuh yang kecil,kurus, dan ramping. berbeda dengan teman-temanku yang lain. Namun ketika proses belajar, dan diskusi, saya aktif dan solutif. Â
Terutama pada materi-materi Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan elektronika. sehingga  saya disukai dan dicintai oleh teman dan guru. badan boleh kecil kurus dan tidak berisi, tetapi kemampuan tidak boleh kalah.Â
Ketika mengerjakan tugas kelompok atau individu saya sangat senang berbagi jawaban  kepada teman-teman yang lain. Guru bahasa Indonesia  saat itu masih gadis, beliau adalah wali kelas saya, berwatak penyayang kepada anak-anak yang aktif dan cerdas. Â
Salah satu yang sangat disenangi oleh beliau adalah diriku. wujud rasa sayang itu sangat terlihat ketika pembagian raport, aku terpilih menjadi salah satu siswa 3 (tiga) besar.Â
Beliau memberi kepada diriku hadiah dan memeluk ku dengan penuh rasa sayang. Rasa sayang Ibu guru wali kelas aku sangat menyentuh hati dan jiwaku, sangat  terasa dan teringat selalu hingga kini. wajah dan kasih sayangnya terus menyemangati perjalanan hidupku sebagai guru.Â
Dia adalah  guru ku yang sukses menjadi  inspirasi ku untuk sukses.  Sukses sebagai guru, sukses sebagai manusia yang berguna bagi generasi bangsa. Rasa senang teman-teman SMP ku juga demikian terasa hingga kini.Â
Tidak pernah pudar oleh waktu, tidak lekang oleh zaman bahkan tidak lapuk oleh kesibukan dunia masing-masing.Â
Dua bulan yang lalu ketika saya mudik ke kampung, karena mertua ku meninggal, dan aku coba mendatangi salah satu temanku, dia  kaget dan bahagia. kemudian dia  langsung  menghubungi  teman-temanku yang lain untuk berkumpul dan mengadakan reuni dadakan. Â
Saya terharu mereka berkumpul dalam waktu yang relatif singkat dan masing-masing membawa oleh-oleh yang terbaik yang mereka miliki sebagai wujud rasa bahagianya.Â
Yang paling berkesan adalah teman ku yang berstatus petani. Dia rela meninggalkan area sawah dan ladangnya hanya untuk menemui aku.Â